Share

Bab 59. Rencana Arletta

Arletta memeluk lututnya dengan derai air mata yang sejak tadi tak terhenti. Wanita itu bersimpuh di lantai kamarnya yang dingin. Tangis yang menunjukkan jelas kepiluannya. Setelah perdebatannya dengan Keevan, tak ada yang bisa Arletta lakukan selain menangis.

Ribuan kali Keevan menjelaskan padanya tetap saja Arletta tak akan pernah percaya. Arletta yakin bahkan sangat yakin kalau Keevan tak pernah menginginkannya. Semua ucapan Keevan tentang masa-masa kuliah mereka dulu hanya omong kosong.

Arletta sangat mengingat kala Keevan selalu menganggap dirinya seperti virus yang wajib dijauhi. Berkali-kali dulu Arletta mendekat tapi Keevan mengusirnya dan bahkan mengeluarkan kata-kata yang kasar hanya agar dirinya pergi.

Tentu Arletta mengakui betapa bodohnya dirinya di masa lalu. Ditolak tapi tetap mengejar. Gadis naif dan sangat bodoh itu adalah gambaran dirinya di masa lalu. Namun, Arletta tak akan pernah membiarkan itu terjadi. Cukup di masa lalu dirinya menjadi gadis bodoh dan naif. Tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status