Share

15. Karena Kamu Adalah Rumahku

Hari yang ditunggu-tunggu Ina akhirnya tiba juga, di mana ia dan Amir akan berangkat berlibur sekalian untuk bulan madu lagi setelah sekian lama. Untung saja, Amir membelikan obat berupa salep yang begitu mujarab untuk kakinya. Karena sekarang, luka di kaki Ina sudah sembuh dan benar-benar kering. “Udah lengkap semuanya, ai?” tanya Amir pada Ina.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, lalu mengacungkan jempol. “Semua sudah beres, bos!”

Amir terkekeh. “Sip, berangkattt!” serunya sembari menarik dua koper yang berada di tangan kanan dan kirinya. Sedangkan Ina, wanita itu mengekor di belakang Amir sembari menenteng tas warna peach bermereknya.

Mereka masuk ke dalam mobil, dan Amir mulai menginjak pedal gasnya, membelah jalanan Bogor di pagi hari untuk menuju bandara Soekarno Hatta. “Ai, berangkatnya jam berapa?” tanya Ina menoleh ke arah Amir.

“Jam sebelas,” balasnya tanpa menoleh ke arah istrinya karena fokus pada kemudi.

Ina menganggukkan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status