Share

Kecemburuan Liana

Setelah kunci terbuka, Rafif membuka pintu sambil melonggokkan kepala ke luar.

"Mar, kamu sendirian?" ucap Rafif pada Damar yang baru turun dari mobil.

"Iya sendiri. Riana mana?"

"Tuh, ada di dalam." Awalnya Rafif merasa aneh karena tiba-tiba Damar menanyakan Riana, tapi akhirnya Rafif menyadari jika Damar pasti cemas karena tengah malam tadi Riana menelponnya. Merasa kalau situasi sudah aman, Riana ikut muncul. Sontak, matanya melebar karena di depan rumahnya ia hanya melihat Damar.

Di mana Darma? Dan di mana mobilnya? Jelas-jelas tadi aku mendengar suara mobil masuk ke halaman. Aneka tanya meramaikan rongga kepala Riana.

"Ri, mana Darma?" ucap Damar seraya menepuki nyamuk yang menggigiti kakinya. Wajar saja, saat itu ia hanya memakai boxer.

"Tadi dia di sini, Mar. Aku denger mobilnya parkir di sini. Mas, kamu tadi juga denger kan kalau ada orang yang ngetok-ngetok pintu?" ujar Riana dengan suara bergetar. Dia lalu menyapukan pandangan ke seluruh halaman tapi jejak-jejak keberada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status