Share

Kedatangan Darma

Riana lekas menelpon Damar, tapi tidak diangkat. Ia memutuskan akan membiarkan saja sosok asing di depan rumah, pura-pura tidak mendengar jika nanti ia mengetuk minta dibukakan pintu.

Riana memejamkan matanya kuat-kuat dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia ketakutan seperti melihat hantu. Sekejap kemudian, ponselnya berbunyi lagi. Dengan cepat Riana membuka selimutnya dan mengambil ponsel dari atas nakas.

"Damar, syukurlah kamu menelpon," ujar Riana saat nama Damar terlihat di ponselnya. Benar sudah jika sosok di luar sana bukanlah Damar.

"Kenapa, Ri? Kayak ketakutan gitu."

"Di luar ada kamu."

"Hah? Maksud kamu?"

"Maksud aku ada seseorang yang mirip kamu. Kayaknya dia Darma."

"Kamu serius? Ya udah aku ke sana, ya. Kamu jangan lapor keamanan, ya, Ri. Takutnya mereka langsung membawanya ke kantor polisi. Siapa tahu dia memang Darma."

"Iya, Mar. Aku juga berpikir begitu. Tapi tetap saja aku takut. Ngapain dia datang tengah malam begini?"

"Aku ke sana sekarang," ujar Damar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status