Share

Season 2. Ke mana Perginya Ralia?

Ketika Istri Mati Rasa.

Kutinggalkan ruang guru dengan langkah gontai. Sesekali kutengok ke arah kelas Ralia. Namun, sepertinya anak itu sudah anteng di kelasnya. Ingin rasanya aku bertanya pada anak itu sekarang. Tapi, bagaimana kalau dia masih membungkam mulutnya?

Aku berjalan seperti tidak menapak ke bumi. Di kepala ini rasanya banyak kunang-kunang yang bertebaran. Aku tidak bisa mengendarai motor dengan keadaan seperti ini. Sebaiknya, aku ke kembali warung nasi uduk tadi. Semoga teh manis bisa memberikan kekuatan pada tubuh ini. Badanku lemas seperti ini mungkin karena belum makan sejak tadi.

"Bu, nasi uduk sama teh manisnya satu, ya." Kupesan nasi putih yang dibumbui santan itu pada perempuan bertubuh tambun. Pemilik warungnya.

"Ya, Bu. Pake sambal?" tanya Ibu itu dengan ramah. Aku hanya bisa mengangguk.

Tak lama kemudian dia sudah menyerahkan piring yang berisi nasi uduk lengkap dengan pelengkapnya serta tak lupa sesendok sambalnya. Meskipun bertubuh tambun, perempuan itu terma
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status