Share

Bab 21

"Besok jangan sampai telat datang ke persidangan tepat waktu. Om tunggu kamu disana," ucap Om Wijaya dari sambungan telepon yang masih menempel di telingaku.

"Iya, Om. Insyaallah aku sudah siap."

"Yakin kondisimu sudah prima. Apa perlu Om minta undur jadwal persidangan?"

"Sudah Om. Cukuplah hari ini aku istirahat. Untuk sidangnya jangan di undur. Aku pastikan aku fit esok hari. Lagipula si Razka itu seperti mengawasi ku untuk minum obat! Seperti ada CCTV saja di dekatku. Tiap sebentar dia memastikan ku makan yang banyak dan meminum obat serta vitamin tepat waktu. Dia pikir dirinya siapa," omel ku yang tak seharusnya pria di telepon itu tahu.

"Baguslah! Setidaknya ia wakil yang merangkap asisten pribadimu. Tak ada salahnya bukan? Berarti dia laki-laki yang bisa diandalkan," jawab Om Wijaya seolah mendukung laki-lai bernama Razka itu.

"Kenapa Om malah mendukung perbuatannya. Menyebalkan!" Ucapku kesal.

Ku dengar tawa dari balik ponsel pintar ku. Tak biasanya Om Wijaya seperti itu. Apa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
cepet pastikan miskin dan penjara kado perpisahaanya thoor lki laknat dan laskor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status