Share

Bab 43

"Suami? Hahaha, memangnya lelaki buaya darat pantas disebut suami. Sudah di kasih kesempatan kedua, masih saja berulah!" hardik Aisyah tidak mau kalah.

"Berulah apanya? Aku sudah berubah dan menjadi suami yang baik untuk Sheila. Walaupun wajahku yang terlalu tampan ini membuat banyak para gadis tergila-gila, aku tidak pernah lagi mengkhianati Sheila. Cih, dari pada kamu perawan tua. Gak laku-laku!"

"Apa kamu bilang? Mulutmu itu mau aku remas-ramas!"

"Silahkan kalau bisa, lagi pula apa yang aku katakan itu benar. Umur sudah tua, tapi gak ada laki-laki yang mau minang kamu. Itu karena kelakuanmu seperti preman, luarannya aja cantik!"

"Sekali lagi kamu buka mulut, aku lempar kursi ini kamu ya!"

"Uhh, takut!"

"Sudah-sudah, kalian ini sehari saja tidak bertengkar aku rasa rugi ya? Sampai bosan aku melihatnya. Lebih baik kamu segera pulang Ais, anak gadis gak baik malam-malam di jalan takutnya nanti ada apa-apa." Aku menyela pertengkaran mereka, karena malu dilihat para penjenguk dari kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status