Share

BAB 68. Cemburu

BAB : 68

Cemburu yang Menusuk Kalbu.

***

"Saya permisi dulu, Pak. Makasih sudah diajak bergabung makan malam bersama Bapak!" ucap Dilan ketika ingin berpamitan, dan saat ini kami tengah berada di depan restoran menuju jalan pulang.

"Pergilah! Jangan lupa istirahat, karena besok masih ada tugas lagi untukmu!" titah Mas Alan dengan masih tak mengurangi wibawanya.

"Siap, Pak. Permisi!" ujar Dilan, lalu meninggalkan kami yang masih berdiri di depan mobil.

Kami semua masuk ke dalam mobil untuk melakukan perjalanan pulang. Alhamdulillah, Riana mau duduk di depan bersama sang Ayah. Aku berada di tengah bersama dengan Mbak Tuti, namun kali ini aku yang menggendong Kania. Kania mulai rewel karena sudah mengantuk, namun ia terdiam dan mulai memejamkan mata ketika aku menyusuinya. Itulah alasanku meminta diduk di tengah. Aku bisa dengan leluasa bisa menyusui Kania ketika dia mengantuk. Karena ponselku sendiri pun sudah menunjukkan angka 20:55 WIB, Itu artinya, sudah waktunya untuk tidur bagi Kan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status