Share

Part 44

Drrrtt, drrtt, drrrttt ….

Gawai mas Lutfan terus bergetar, tumben tidak ada nada deringnya. Mungkin sedang banyak telepon yang masuk, jadi dia memilih mode getar saja.

“Halo, assalamu’alaikum! Kenapa Bu?” sapa mas Lutfan pada seseorang yang sedang meneleponnya. Sepertinya orang itu adalah ibu mertua.

“Oh, udah mau pulang? Katanya malam. Ini baru jam empat sore lho?” lanjutnya.

Aku tak bisa mendengar percakapan mereka. Hanya suara mas Lutfan saja yang kudengar.

“Iya, iya … aku jemput ke situ. Tunggu saja. Assalamu’alaikum.”

Wah, singkat bener. Padahal gawainya dari tadi bergetar lama. Pas diangkat begitu saja.

“Jemput ibu, Mas?” tanyaku.

“Iya Dek, ikut yuk.”

Tentu saja aku terkejut. Seketika bergeming dan dahi mengerut. Serta memandang mas Lutfan dengan tatapan heran.

&ld
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status