Share

Bab 47. Pondok Cinta

"Maaf, Ma. Saya baru keluar," ucapku mendekati Mama Aisyah yang menyiapkan makan siang. Malu rasanya, hari pertama di rumah mertua, keluar kamar di siang hari.

Rumah bersih dan tertata rapi, hanya tersisa beberapa peti milik WO yang belum di ambil. Kerja mereka sangat cepat, teratur dan rapi.

"Kartika, Mama mengerti lah. Sudah biar Mama yang siapkan makanan. Pasti kamu capek, duduk saja," ucap Mama Aisyah tersenyum penuh arti dan mendorongku ke kursi makan.

"Kamu diam saja di sini. Ilham pasti membuatmu kecapekan, kan. Ini di minum, ya."

Mama Aisyah menyodorkan minuman hangat kepadaku. Aku langsung meminumnya, air putih hangat dengan madu untuk rasa manisnya.

"Terima kasih, Ma."

"Mamaku, Sayang!" teriak Mas Ilham memeluk Mamanya, dibalas dengan acak lembut di rambut basahnya.

Kami makan bertiga, sup kacang merah dengan irisan daging dan sayuran yang disiapkan Mama Aisyah. Bumbu pala dan merica terasa dominan, membuat badan ini segar kembali.

"Kartika, tambah lagi supnya. Tidak usah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status