Share

[122] Pesona Para Ibu-Ibu

Vero menyelonong masuk tanpa sebuah ketukan. Sudah biasa. Jadi orang-orang Dirgantara juga tak akan heran dengan muncul dan hilangnya pemimpin perusahaan saingan milik bosnya tersebut.

"Selamat pagi Pak, Bu." sapa sekretaris Justine yang diabaikan oleh Vero.

"Pagi.. Terima kasih sudah menyapa, suami saya lagi tegangan tinggi. Bos kamu sudah sampai kan?!"

Seharusnya Stefany tidak perlu bertanya. Vero yakin Justine pasti sudah sampai terlebih dulu ketimbang dirinya yang harus memutar arah tadi.

"Bapak menunggu kopi, Bu. Silahkan masuk." Ujarnya mempersilahkan.

"TIN-TIINTIIN!!!"

Seruan penuh energi yang dikeluarkan membuat tubuh Justine tersentak. Pria itu sampai memegangi dadanya sebab jantung yang terus berdetak akibat ulah sang sahabat.

"Ngetok pintu dulu nggak bisa?! Jangan bilang sekertaris gue di depan juga sampe loncat gara-gara kemunculan, lo, Ver?!"

Persetan!

Vero tidak mau menjawab pertanyaan remeh itu. Iya datang bertujuan untuk memberitahukan Justine mengenai pesona Pr
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status