Share

[23] Stefany Ngambek

Ke Jakardah beli Tolak Angin..

Males, ah! Gue dikacangin.

Sial! Vero merasa nasibnya selalu apes. Status saja sudah berubah, naik tingkat ke paling atas. Kondisi mah tetep aja kayak nggak dianggap.

"Kau jadikan aku… suami bayangan…" nyanyi Vero sembari menghentak-hentakan kakinya ke atas lantai. "Stef.. Teganya-teganyaaaaa…." Ia memang mengetahui banyak sekali genre musik. Pop, jazz, dangdut sampai keroncong pun Vero pernah dengar. Lagu-lagu nyeleneh seperti tali ku*tang mudah sekali Vero hafalkan di dalam otaknya.

"Diem ya Vero.. Aku lagi rapat buat serah jabatan nanti. Jangan sampai kamu aku gampar bolak-balik!"

Vero bergidik. Kedua tangannya terangkat ke udara- sebagai tanda bahwa dia telah menyerah. Ngeri juga kalau sampai Stefany nekat mau durhaka. Bukan hanya istrinya yang masuk neraka, tapi ia juga. Secara nggak bisa membimbing Stefany ke jalan yang benar.

Ih nggak like Vero.. Kan mau happy-happy sama tujuh bidadari- sungutnya dalam hati.

Vero mengambil tempat di sam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status