Share

[64] Mata Suci Mischa, Ternoda.

Vero meletakkan kunci tanpa gantungan ke atas meja. Pria itu mendorongnya pelan, tepat ke hadapan Mischa yang duduk diseberangnya.

“Apaan ini?!”

“Ntar malem lo kemas-kemas,” ujar Vero. “Lo tempatin kamar gue sama Stef. Perabotannya lebih lengkap karena baru diisiin kemarin,” sambungnya memberi alasan mengapa Mischa harus pindah ke lantai bawah- lebih tepatnya pada bekas kamarnya.

“Nggak perlu, Ver. Punya gue baik-baik aja.”

“Ck! Udah deh! Lo nurut aja!” Vero melambaikan tangannya pada Stefany yang mengantri. Meski jabatan sosialnya naik menjadi istri pemilik cafe, wanita itu bersikeras untuk memesan di jalur yang semestinya.

“Udah capek Mama?!” tanya Vero setengah berteriak. Vero bodo amat pada orang-orang sekitar. Yang punya ini, bebas mau ngapain aja. Nggak suka bisa cepetan cabut!

“Abis balik ntar lo ikut gue.”

“Ngapain lagi?!”

“Ke rumah,” mata Vero terus mengawasi Stefany. Istrinya tadi tak membalasnya. Perempuan itu melengos, membalikan tubuh menghadap kasir. "Ngambil mobil Ste
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status