Share

Labrak

Hingga sampai mereka di ruangan teratas gedung ini, Arta menyentak tubuh mungil gadis itu untuk masuk ke dalam. Nyaris saja Eva jatuh tersungkur jika tidak ada tembok yang menjadi tumpuan ke-dua tangannya.

Dengan segera Eva membalikkan tubuh hingga bola matanya yang sudah berkaca-kaca hendak menitikkan cairan bening bertumburan dengan tatapan Arta yang kian menajam. Jiwanya dilingkupi perasaan takut juga marah. Takut dengan alasan yang Eva tak mengerti mengapa cowok ini melampiaskan amarah padanya. Marah karena Arta mencampakkan begitu saja absen tadi ke tong sampah. Terlebih saat Eva ingin memungutnya kembali, cowok itu malah menghalangi dan justru menariknya ke rooftop.

"Kakak kenapa sih?" Suara Eva tercekat. Ingin berteriak marah, tapi ketakutan cukup mendominasinya saat ini.

Ingatkan bahwa ia hanya berdua dengan Arta di rua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status