Pertemuan adalah takdir yang sudah diatur oleh Allah, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain.
(Abizar – Ketulusan Hati Amirah)
Hari ini ada pengajian di masjid Ar Roshid untuk komunitas mahasiswa dan pemuda-pemudi asal Indonesia yang ada di Kanada. Pengajian akan dilaksanakan pada siang hari setelah jam mata kuliah selesai, sehingga Abizar bisa mengikuti acara itu dari awal hingga akhir.
Ini pertama kali Abizar mengikuti pengajian dengan komunitas asli orang Indonesia tanpa ada campuran orang dari negara lain. Awal masuk ia sempat nervous. Namun, segera ia enyahkan rasa itu. Toh, mereka setanah air dan serumpun. Mengapa harus minder? Sedangkan dengan yang berbeda ras ia tidak minder.
Abizar senang ternyata komunitas itu menyambut dengan hangat. Padahal ia baru saja bergabung. Ia dikenalkan dengan ketua komunitas oleh anggota lainnya. Laki-laki manis berkaca mata yang usianya sekitar 30 tahunan, bernama Fajrul. Laki
Pada akhirnya, hanya tiga hal yang berarti dalam hidupmu, seberapa banyak kau mencintai, seberapa lembut kau menjalani hidup, dan seberapa ikhlas kau melepaskan sesuatu yang tidak dimaksudkan untukmu.(Abizar – Ketulusan Hati Amirah)***Sepulang pengajian Abizar langsung menghubungi sang mama, karena ia belum sempat menghubungi wanita yang paling istimewa di hidupnya itu. Abizar tidak mau mendapat ceramah panjang yang memekikkan telinga.Pemuda yang semakin tampan di usia 25 tahun itu langsung mendeal nomor sang mama.[Assalamualaikum ... Mama lagi ngapain?][Wa’alaikumussalam, Sayang. Mama sedang main bersama cucu tampan Mama dan putri Mama.] Ambar langsung mengarahkan kamera ponsel ke arah Amirah yang tersenyum padanya sambil menggendong Rayyan.Deg ... jantung Abizar kembali bergemuruh melihat senyum wanita yang pernah menjadi istrinya dan ia sia-siakan dulu. Tidak bisa dipungkiri Amirah mem
Belajar mencintai dan membuka hati itu memerlukan waktu, seperti halnya belajar melupakan juga memerlukan waktu. Karrna keduanya butuh pengorbanan untuk memulai.(Abizar Alfatikh – Ketulusan Hati Amirah)Sudah hampir satu tahun Abizar tinggal di Kanada, bahkan liburan musim dingin yang cukup panjang ia tidak pulang ke Indonesia. Bagaimana dengan Ambar? Wanita cantik di usia mendekati 50 tahun itu marah pada sang putra, itu sudah pasti. Namun dengan beribu alasan Abizar berhasil membujuk sang mama.Abizar beralasan ada banyak kegiatan kemanusiaan yang digalang oleh komunitasnya. Ya, itu memang benar. Namun, kegiatan itu tidak terlalu padat seperti yang ia alasan kan pada sang mama. Bahkan ketua komunitas, Fajrul dan istrinya pulang ke Indonesia pada liburan tahun ini.Abizar merasa belum bisa menjadi lebih baik dan membanggakan Ambar. Hal itu salah satu alasan ia tidak pulang. Alasan lainnya tentu saja karena Amirah, ia belum bisa menem
Untuk mencintai dan membuka hatimu lagi, kamu harus memiliki kekuatan. Kekuatan melawan masa lalu yang masih bersemayam di hati. Memilih melupakan dan memulai kehidupan baru.(Abizar – Ketulusan Hati Amirah)***Abizar masih terlibat obrolan bersama Devina. Ia tidak menyangka kalau Devina sosok yang cukup terbuka, mudah beradaptasi dengan orang baru dan bisa dengan cepat menguasai situasi. Devina gadis yang pintar dan berbicara dengannya membuat Abizar nyaman karena nyambung.Begitu pula dengan Devina, sejak mengenal Abizar ada getar yang tidak ia ketahui apa artinya. Yang ia tahu belum pernah merasakan hal itu pada laki-laki lain.“Kak, kenapa memilih tidak pulang?” tanyanya. Hal yang Abizar hindari akhirnya ditanyakan juga oleh gadis cantik yang duduk di sampingnya. Padahal Abizar selalu mengarahkan obrolannya ke donasi amal supaya Devina tidak bertanya tentang hal pribadi. Ia belum siap mengatakan ra
Aku ingin kamu tahu, kalau kamu begitu spesial dalam hidupku. Dan satu-satunya laki-laki yang mampu menggetarkan hatiku. Biarkan orang menilaiku agresif. Namun, kenyataan tetaplah kenyataan. Aku memang mencintaimu.(Devina)***Ahsani melihat Abizar lega setelah menceritakan masalahnya.“Sekali lagi terima kasih sudah mau mendengarkan kisahku. Mungkin setelah ini persepsimu tentangku berbeda. Kamu boleh menghujatku, atau menjauh dariku. Aku memang pantas mendapatkannya. Aku hanya laki-laki buruk yang tak berperasaan,” ucapnya pada Ahsani.“Itu dulu, sebelum Allah menegurmu. Aku yakin kamu sudah berubah dan berusaha menjadi lebih baik lagi. Semua manusia pernah melakukan kesalahan itu sudah fitrah kita sebagai manusia, terlepas itu semua kamu beruntung di kelilingi orang yang sangat menyayangimu sehingga kamu tidak terpuruk dalam penyesalan. Mereka mendukungmu untuk bangkit. Bahka
Hidup itu pilihan, tetapi untuk mendapatkan pilihan yang baik dan terbaik, harus tahu apa yang perlu diperjuangkan, ke mana tujuan itu, dan alasan kenapa memilihnya. (Abizar-Devina)***Abizar masih tercengang mendengar ungkapan hati gadis cantik yang ada di sampingnya itu. Gadis itu dengan gamblang mengungkapkan isi hatinya.“Apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan, Vin?” tanya Abizar. Memang ia tidak melihat ada kebohongan di wajah gadis cantik itu. Yang ia lihat hanya kejujuran dengan wajah merona merah muda. Namun, ia ingin memastikan dari bibir gadis itu secara langsung.“Apa aku terlihat mempermainkanmu, Kak? Aku tahu mungkin tabu seorang wanita menyatakan perasaannya terlebih dulu, tapi aku yakin dengan apa yang kurasakan padamu. Aku bukan lah tipe gadis yang suka memendam apa yang kurasakan,” ungkapnya sungguh-sungguh.“Bukan itu maksudku. Aku hanya merasa tidak
Jika kita mencintai seseorang, berusahalah cintai kekurangannya.(Devina)Devina tercengang mendengar pengakuan Abizar. Jujur ia masih tidak percaya kalau Abizar sudah menikah. Bahkan mempunyai seorang anak.Gadis cantik bermata hazel itu memandang wajah Abizar yang terlihat sendu. Laki-laki tampan itu berusaha menerbitkan senyum di depannya.“Aku tidak peduli, jika setelah pengakuanku ini kamu berubah membenci dan menjauhiku. Karena aku memang tidak layak mendapatkan cinta tulus darimu. Sungguh ... aku tidak mau menyakitimu,” ucap Abizar sambil berusaha tetap tersenyum.“A-aku hanya terkejut, Kak. Aku enggak menyangka kalau kamu sudah pernah menikah. Bahkan sudah punya anak,” ujarnya sambil tersenyum. Ia berusaha tenang di depan Abizar. Namun, hatinya bergejolak. Ia tidak mau keputusannya mencintai Abizar akan membawa penyesalan dalam hidupnya.“Kamu belum mengena
Jika ragu menyelimutimu, maka ikutilah hatimu. Berikan pertanyaan, temukan jawabannya. Belajarlah untuk mempercayai hati dan bangkit dari keterpurukan.(Devina)***Devina dan Abizar sama-sama terdiam. Sibuk dengan pemikiran masing-masing.“Aku tahu kamu akan ilfeel, bahkan membenciku setelah mengetahui masa laluku. Aku bukanlah laki-laki baik,” ucap Abizar berusaha tenang. Ia sudah mengusap air mata yang membasahi pipi.“Aku tidak mau menghakimi hanya karena masa lalumu yang tidak baik. Setiap orang pernah salah, begitu pun aku. Jadi jangan pernah merasa kamu buruk. Mungkin saja kamu buruk di mata manusia , tapi baik di mata Allah karena kamu sudah bertaubat dan berusaha menjadi baik,” ucap Devina bijaksana.“Terima kasih, kamu orang ketiga setelah Ustaz Alawi dan Ahsani yang mengetahui masa laluku. Dan terima kasih kalian tidak menjudge aku, malah mendukung
Dalam persahabatan pasti akan muncul riak-riak kecil seperti perselisihan. Namun, permusuhan tersebut tak akan membutuhkan waktu yang lama untuk segera kembali akur. Itulah persahabatan sejati. (Abizar-Kenzo) Sudah satu minggu Abizar dan Devina tidak bertemu. Mereka disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Abizar dengan anggota komunitas laki-laki melakukan penggalangan dana untuk korban bencana badai salju di Toronto. Saat ini Abizar sedang bersantai di apartemen. Hari ini ia berniat akan menghubungi Rayyan. Tiga hari tidak menghubungi sang putra, rasanya rindu sekali. “Aku harus mencoba, seperti apa yang dikatakan Devina,” ucapnya. Abizar meraih ponsel yang ada di nakas dan menekan nomor Devina. Lama berdering. Namun, tidak diangkat. Ia memutuskan untuk membuka aplikasi hijau dan menulis pesan untuk gadis cantik itu. @Abizar [Assalamualaikum, maaf mengganggu. Kalau