Share

Bab 147

Sintya membersihkan tangan Mbak Siska. Sedangkan Mbak Siska terlihat begitu lemas.

"Mas kita bawa Mbak Siska ke rumah sakit sekarang," tegas Sintya.

"I–Iya Sin."

"Ayo Mas cepat, bawa dengan mobilku," ucap Dhani.

Dengan sigap aku mengangkat tubuh Mbak Siska, Sintya pun mengekor di belakangku.

Dhani yang sudah lebih dulu di depan, segera membuka pintu mobilnya, kemudian duduk di belakang kemudi, tak berapa lama Sintya dan Rizki, muncul dari dalam rumah, dan masuk ke dalam mobil, dengan langkah cepat, aku kembali masuk ke dalam rumah untuk mengambil dompet dan ponselku, juga mengunci pintu.

Setelah itu aku pun ikut masuk mobil dan duduk di samping Dhani. Dhani mulai melajukan mobilnya. Aku menoleh ke belakang, tampak Mbak Siska terkulai lemah tak berdaya.

Aku mohon Mbak, bertahanlah.

Dhani mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, kami yang berada di dalam mobil, terdiam dengan pikiran masing-masing, Sintya menggenggam erat jemari Mbak Siska, seolah menyalurkan kekuatan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status