Share

Kabar Kehamilan Kinanti

"Hei, wanita malam murahan! Malang sekali nasibmu, mimpi terlalu ketinggian. bagaimana sekarang? masih ingin melanjutkan mimpi kamu?"

Suara Retno terdengar geram penuh kemarahan, saat berhasil membuka pintu dan menghardik wanita yang tengah lemah di depannya.

"Plakkk....!" Sebuah tamparan keras dari Retno melayang di pipi Kinanti. Tak hanya sekali, bahkan sudut bibir Kinanti pun mulai berdarah, akibat kerasnya tamparan Retno.

Sang Chairman yang berdiri di sudut kamar tersebut sebenarnya tidak tega melihat wanita yang tidak sepenuhnya bersalah itu diperlakukan demikian oleh sang istri. Namun beliau juga tidak ingin terlihat  lemah di hadapan gadis itu demi wibawa dan harga dirinya.

"Plaaaakk....!" Tamparan terakhir Retno yang sangat kencang, membuat tubuh lemah Kinanti tersungkur ke lantai. Matanya serasa berkunang-kunang, setelah melihat ke sekeliling yang mulai terlihat buram dan berbayang, tiba-tiba Kinanti kembali merasa mual yang tak dapat di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status