Share

Bab 44 - Berita Buruk Yang Datang Bersamaan

Ia harus mendapatkan opini dokter. Ia tak akan bisa merahasiakan kehamilannya dan memberi Andrea kejutan kalau suaminya ikut menemani ke dokter. Karena itulah ia menyuruh Andrea tetap berangkat ke kantor.

"Baiklah. Kamu jaga diri, Sayang. Aku telepon setiap jam ya. Aku sayang kamu." Akhirnya Andrea mencium Ludwina dan berangkat ke kantor.

Ludwina merasa sedih sekaligus gembira. Ia gembira karena mengira ia sedang hamil, namun sedih karena ternyata seperti yang ditakutkannya, kehamilan itu sangat tidak enak. Tubuhnya terasa sakit, lemah, dan ia terus mual-mual. Ia tak sanggup membayangkan hidup seperti ini selama hampir 9 bulan.

Setelah merasa agak baikan ia segera menuju ke Rumah Sakit Raffles dan meminta bertemu dengan dokter kandungan terbaik di Singapura. Dokter Lim memeriksanya dan mengajukan banyak pertanyaan yang menurut Ludwina tidak relevan, lalu kemudian ia diminta untuk tes darah dan melakukan serangkaian tes kesehatan yang mengambil waktu berjam-jam.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status