Share

Bab 45 - Permintaan Ludwina

Kabar yang diterimanya hari ini sungguh mematahkan hati. Ludwina menangis terisak-isak di lobi rumah sakit selama setengah jam hingga air matanya kering. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya, berita yang diterimanya dari kedua dokternya tadi sangat mengejutkan.

Setelah air matanya kering, ia membuka ponselnya dan memencet nomor telepon Andrea, tetapi ia tak sanggup untuk melanjutkan panggilan.

Ia butuh istirahat...

Ludwina akhirnya meminta resepsionis untuk memanggilkannya taksi dan pulang ke apartemen. Ia harus menenangkan diri dulu sebelum membagikan kabar buruk ini kepada Andrea. Di sepanjang perjalanan pulang, pikirannya memusing. Ia seolah tidak menyadari sekelilingnya.

Saat ia turun dari taksi, Ludwina bergerak bagaikan robot, melangkah otomatis menuju ke apartemen mereka.

Ketika ia tiba di depan gedung unit mereka, tanpa sengaja ia melihat Andrea duduk di balkon. Buru-buru Ludwina membersihkan wajahnya dari bekas-bekas airmata dan berusah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status