Edward diam seribu bahasa mendengar penuturan si dokter. Terselip perasaan bersalah yang teramat mendalam pada sanubarinya.
Maafkan aku, Rosemary, sesalnya dalam hati. Tak pernah sedikitpun terpikir dalam benakku untuk membuatmu menderita seperti ini. Tapi aku hanyalah manusia biasa yang punya kelemahan. Dan keinginan untuk memiliki dirmu selama beberapa waktu adalah salah satu bentuk kelemahanku.
Menyaksikan kawannya diam saja tak bereaksi, si dokter melanjutkan ucapannya, “Waktu itu aku cuma tersenyum dan berkata…Berdoalah Nona Rosemary. Mintalah hikmat pada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Maka hal itu akan diberikanNya pada Nona….”
Sementara itu Rosemary yang masih tertidur di dalam ruang operasi bermimpi. Dia seolah-olah melihat seorang malaikat kecil bersayap dan berjubah putih terbang tinggi meninggalkan dirinya yang berlinang air mata….
***
S
Nada suara ketus Rosemary membuat Edward terperangah. Sama sekali tak diduganya gadis itu akan mengambil keputusan yang tidak rasional seperti itu. Agen lain tak mungkin menolak rezeki yang ditawarkan olehnya barusan. Bayangkan, manajer senior sekelas Edward Fandi akan melimpahkan seluruh database nasabah yang diperolehnya selama hampir dua belas tahun secara cuma-cuma! Komisi dan bonus yang menyertainya pastilah berlipat ganda dari penghasilan Rosemary Laurens saat ini. Namun rupanya hal itu sama sekali tak menarik hati gadis itu.Dasar Gadis Bau Kencur. Harga dirimu tinggi sekali! kecam Edward dalam hati. Sok-sokan menolak durian runtuh yang jatuh tepat di hadapanmu. Akan kulihat nanti sejauh mana kamu bisa berhasil di bisnis asuransi tanpa bantuanku lagi, Sayang….“Kalau nggak salah, apartemen ini tempo hari kamu perpanjang sewanya lagi, kan?” tanya gadis itu tenang namun tak menatap Edward sama sekali. Pandang
“Sori, Rose. Aku mengerti ini berat sekali buatmu…,” ujarnya bersimpati. Sorot matanya tampak prihatin.Lawan bicaranya menggelengkan kepalanya kuat-kuat. “Lebih baik begini,” tukasnya. “Segala sesuatu yang diawali dengan niat yang tidak baik, maka buahnya pasti tidak baik juga.”Damian mengernyitkan dahinya. Apa yang terjadi pada Rosemary? Kukira dia akan sedih dengan kepergian kekasihnya. Ternyata malah acuh tak acuh. Apakah mereka sudah putus hubungan sebagai kekasih? batin pemuda itu bertanya-tanya.“Bu Teresa sportif sekali orangnya, Dam,” puji gadis itu tulus. “Sama sekali tidak merasa sakit hati anak buahnya pindah berkarir ke kantor kompetitor. Bahkan beliau mendukung dan mendoakan kemajuan karir manajerku ke depannya. Jarang sekali ada pemimpin yang berjiwa besar seperti itu.”Sahabatnya mengangguk mengiyakan. “Big
Rosemary merasa kecewa. Jadi itu alasannya ibunya membiarkan Oliv menikah dengan laki-laki pilihannya. Karena harta….Tiba-tiba sebuah pertanyaan mengusik benak gadis itu. “Memangnya berapa umur pacar Oliv itu, Ma? Kok papa-mamanya ngebet banget dia segera menikah?”“Tiga puluh tahun, Rose,” jawab Martha jujur.Putri sulungnya terbelalak. “Hah?! Sembilan tahun lebih tua dari Oliv. Bahkan lebih tua dariku!” serunya spontan.Ibunya mengangguk membenarkan. “Dia dulu sempat nakal sekali di masa mudanya. Ya gonta-ganti cewek, dugem, pakai narkoba. Akhirnya dimasukkan ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat di Jakarta selama satu tahun. Pulangnya ya baru dua tahun ini. Dia sudah berubah menjadi anak yang baik dan rajin bekerja di perusahaan papanya. Ketika melihat Oliv di sebuah toko roti, dia langsung jatuh cinta dan mendekati adikmu itu. Hubungan keduanya adem
“Foto berdua, yuk. Biar kuminta Nelly yang motret kita pakai HP-ku. Nanti langsung kukirim ke nomor WA-mu,” ajak Rosemary. Dia senang sekali dirinya dan Damian sama-sama memperoleh penghargaan malam ini.Laki-laki yang dua tahun lebih tua darinya itu mengangguk mengiyakan. Rosemary lalu memberikan ponselnya pada adiknya. Nelly menerimanya lalu bersiap memotret mereka berdua.Kedua insan itu berpose dengan mesra, layaknya sepasang kekasih. Damian merangkul bahu Rosemary. Keduanya saling mendekatkan kepala dan tersenyum ceria. Nelly menjepret beberapa kali.Sementara itu Martha yang memperhatikan di belakang Nelly menatap putri sulungnya dan Damian dengan sorot mata penuh harapan. Mereka pasangan yang serasi sekali, pujinya dalam hati. Yang perempuan cantik, cerdas, dan mandiri. Sedangkan pihak laki-lakinya ganteng, keren, dan sabar. Keduanya juga sama-sama berprestasi di bisnis asuransi. Ah, aku takkan ragu-ra
Hari pertama tur di London berjalan dengan lancar. Di dalam bis yang ditumpanginya Rosemary duduk di samping Damian, sedangkan Martha dan Nelly duduk di belakang mereka.Ketika sedang asyik menikmati pemandangan ibukota Inggris melalui jendela, Rosemary tiba-tiba dikejutkan dengan senggolan siku Damian pada lengannya.“Oh my God,” cetus pria itu seketika. “ Coba lihat group chat manajer di HP-mu, Rose. Ada video viral. Kamu pasti kaget sekali kalau melihatnya!”Rosemary mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya. Di-kliknya group chat WA sesama manajer kantornya. Rupanya salah seorang manajer senior mengirimkan sebuah cuplikan video yang berisi berita gosip.Seorang artis wanita terkenal ibukota berinisial CA diduga terlibat praktik prostitusi online. Dia digerebek pihak yang berwajib sedang berduaan bersama seorang pria di dalam sebuah ka
“Aku sudah lama sekali nggak kontak sama Bang Edward,” katanya setiap kali menanggapi pertanyaan sok ingin tahu yang diajukan kepadanya. “Semenjak dia pindah ke kantor asuransi lain di Jakarta. Yah, maklumlah. Kita semua kan sama-sama sibuk. Perusahaan selalu mengeluarkan challenge baru yang harus dicapai. Jadi ya, aku harus memprioritaskan pekerjaanku sendiri daripada sibuk membicarakan hal-hal yang nggak berguna.”Setelah berkata demikian, biasanya wanita itu langsung pergi meninggalkan kerumunan orang-orang kepo itu. Terkadang kalau ada Damian di dekatnya, dia langsung menghampiri sahabatnya itu dan mengajaknya mengobrol.Martha dan Nelly sendiri yang dapat merasakan ketidaknyamanan Rosemary dalam menanggapi isu video viral Edward berusaha menjaga sikap. Tak pernah sekalipun tercetus pertanyaan mengenai mantan manajer Rosemary tersebut dari mulut ibu dan anak itu. Bagi mereka
Selama dua bulan berikutnya Rosemary sama sekali tak menghasilkan omzet asuransi. Dia merasa sangat tak nyaman memprospek nasabah dalam keadaan tubuh tidak sehat. Lidahnya masih terasa pahit dan perutnya mual setiap hari.Perempuan itu sudah memeriksakan dirinya ke dokter spesialis penyakit dalam. Dia diberi obat pereda rasa mual dan suplemen untuk menjaga kesehatan lambung. Untuk mengatasi rasa pahit pada lidahnya, dokter memberinya obat kumur. Selain itu Rosemary juga dianjurkan agar tidak memforsir dirinya dalam bekerja.Karena benar-benar ingin sembuh, dipatuhinya semua saran internis tersebut. Perempuan itu akhirnya hanya mengurus klaim-klaim nasabah dan mengikuti kegiatan-kegiatan pertemuan kantor saja.Selang seminggu kemudian, tidak ada perubahan signifikan yang dirasakannya. Rosemary lalu melakukan kontrol ke dokter tersebut. Lagi-lagi dia diminta mengkonsumsi obat dan suplemen yang satu minggu lalu telah
Keesokan harinya Rosemary datang kembali ke kantor. Dia sengaja datang pagi-pagi sekali agar tak bertemu dengan Jeslyn. Wanita itu tahu bahwa manajer senior yang seangkatan dengannya itu jarang sekali datang ke kantor di pagi hari.Dan benarlah, sama sekali tak kelihatan batang hidung perempuan bawel itu di sana. Bahkan kantor termasuk sepi sekali. Hanya terlihat karyawan-karyawan bagian administrasi yang masuk. Agen maupun manajer asuransi sama sekali belum datang.Setelah bertemu dengan Indri dan mendiskusikan berbagai hal mengenai klaim-klaim nasabah seperti rawat inap, kondisi kritis, dan meninggal dunia, Rosemary beranjak hendak meninggalkan kantor tersebut. Dia ingin pergi ke toko buku yang baru buka di Surabaya Pusat.Tak dinyana di depan pintu utama perempuan itu berpapasan dengan Teresa. Big boss rupanya mempunyai hal penting yang harus diurus sehingga datang ke kantor pagi-pagi sekali.&nb