Share

65 ☆ Dalam Bahaya

Serentak, semua orang langsung menatap pada satu titik, Kara. Sedangkan gadis itu, hanya bisa terbelalak tanpa bisa bereaksi.

Kara menunjuk dirinya sendiri, "A-aku? Nona Muda?" Tiba-tiba saja Kara terkekeh kecil, "Tolong jangan bercanda lagi, Tuan. Ini tidak lucu."

"Kami tidak bercanda. Anda adalah Nona Muda yang kami cari." Hening, tak ada jawaban sampai ia kembali berkata, "Ada tanda lahir yang menyerupai bentuk bunga kecil, di belakang leher anda. Dan kalung yang anda kenakan, itu adalah identitas yang sah."

Kara menyentuh tengkuknya, dan ia tau jika memang ada tanda lahir semcam itu di sana. Lalu dia menyentuh kalung yang selama ini selalu bertengger di lehernya. Liontin sederhana yang tampak tak berharga, satu-satunya benda yang selalu ada bersamanya.

"Ikutlah dengan kami, dan anda akan mengerti semuanya." Pria itu berjalan dan membukakan pintu untuk Kara lalu mempersilahkan gadis itu untuk turun, "Mari, Nona."

Kara bergeming. Dia menoleh dan menatap sekilas pada Rere dan Lee, se
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status