KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK!Part 9 Season 2“Lepasin … sakit, Mas.” Liana terus merintih, sambil memegangi rambut yang ditarik oleh Indra. Sangking kuatnya tarikan itu, rasanya rambutnya hendak tertarik lepas dari kulit kepala.“Aku gak akan lepasin, Liana. Sebelum melihat muka munafikmu ini, merintih dan memohon padaku.”Liana bisa melihat dengan sangat jelas, seringaian menakutkan dari wajah tampan lelaki yang berusia lima tahun lebih muda darinya itu. Sayangnya, wajah itu hanya tampan, tapi di balik semua itu, tersimpan sifat kasar dan jahat. Indra tipe temperamental, kasar dan selalu main tangan, jika marah atau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.“Tapi, rasanya sakit banget, Mas.”“Aku gak peduli! Bahkan sampai rambutmu ini tercabut dari kulit kepalamu sekalipun, aku tetap gak peduli. Karena aku tahu, kamu itu sudah mencoba bermain api denganku. Silakan saja, kalau kamu mau, muka cantikmu aku gores dengan pisau ini.” Indra mengeluarkan pisau lipat dari sa
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK! Part 10 Season 2 Air mata Abimanyu jatuh di sudut bibirnya. Cepat-cepat diusapnya air mata tersebut menggunakan baju di pundaknya, jangan sampai Kania mengetahui. Entah apa yang akan ia jawab, kalau sampai Kania bertanya. “Mas, kapan kita bulan madu?” Kania berbalik menghadap Abimanyu. Matanya mengerling manja. “Bapak bilang, mereka siap menjaga Indah, selama kita berbulan madu.” Ide Kania sangat bagus. Mungkin dengan pergi berbulan madu, Abimanyu bisa merehatkan sejenak pikiran dari urusan Liana. Wanita itu sangat membuatnya merasa penat dan lelah. “Boleh juga. Memangnya kamu ke mana, hum?” Abimanyu mencolek gemas dagu runcing Kania. “Di Indonesia sajalah, Mas. Di Indonesia juga banyak tempat yang indah dan bagus. Uuum … bagaimana dengan Bali, setelah itu kita ke Lombok. Boleh, Mas?” Kania melingkarkan kedua tangannya di leher Abimanyu. “Boleh banget, Sayang. Apapun itu, asal bisa buat kamu bahagia, akan aku berikan.” Abimanyu membalasan de
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK. Part 11 Season 2 Liana menepuk pundak driver ojek online itu berkali-kali, gemas karena ia merasa driver tersebut lambat sekali mengemudikan motornya. Sebab, mobil Abimanyu sudah terlihat semakin menjauh. “Ayo, cepat dong, Mas!” pekik Liana semakin panik. “Lelet banget kayak keong.” “Sabar, Mbak. Kita ini cuma naik motor, bukan pesawat jet,” balas driver tersebut tak kalah ketus. Mendengar ucapan ketus driver tersebut, Liana terdiam. Namun pandangan tetap fokus ke arah mobil range rover Abimanyu. Liana takut, mobil itu hilang dari pandangan. Bisa-bisa ketinggalan jauh, Abimanyu dan Kania keburu berangkat. Liana tidak sudi jika mereka sampai bulan madu. Bulan madu mereka harus digagalkan. “Lho, kok berhenti, Mas?” Liana terkejut, saat motor matic tersebut tiba-tiba berhenti. “Mbak gak lihat itu lampu merahnya menyala?” tunjuk lelaki muda berkumis itu ke arah lampu lalu lintas yang melintang di atas. “Tembus saja, Mas! Lagian dari yang sebel
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK! Part 11 Season 2 “Gak, Sayang. Aku gak kenal dia. Nama Abimanyu ‘kan banyak. Bukan berarti dia memanggil aku.” Sebenarnya dia menyesal karena lagi-lagi harus mendustai wanita yang sangat dicintainya itu. Namun, mereka di bandara ini karena akan melakukan perjalanan bulan madu. Abimanyu tidak mau merusakan momen kebahagiaan mereka. “Maaf, Mas, kenapa aku, ‘kok, merasa seperti ada yang aneh. Aku merasa kamu sedang berbohong. Semoga firasatku salah, ya.” Peluh mulai membasahi. Abimanyu sudah bertekad bulat akan membuka kehadiran Liana, di tengah pernikahan mereka yang masih baru kemarin sore. Tapi, tentu saja tidak sekarang. Karena mereka akan bersenang-senang, menikmati bulan madu mereka. Kalau soal Liana dibuka sekarang, pasti akan merusak momen kebahagiaan mereka, lalu berujung batal bulan madu. “Kamu ini berpikiran yang aneh-aneh, Sayang. Kita ini mau bulan madu, lho. Masa kamu merusak acara kita dengan kecurigaan seperti itu.” Kania menoleh
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK!Part 12 Season 2Liana berkali-kali menatap maps di layar ponselnya. Sudah sepuluh menit berlalu, masih juga belum terlihat wujud ojek online yang sudah dipesannya. Hatinya sudah merasa tidak tenang. Karena kata Mbak Yuni tadi, Indra mencari keberadaanya. Sedangkan ia tidak pamit pada Indra. Karena kalau pamit, suaminya itu tidak mungkin mengizinkan.Kemudian selang beberapa waktu, sebuah motor berhenti di depannya. Nomor polisinya sama dengan yang di aplikasi.“Saya Liana. Saya yang pesan ojek,” ujar Liana cepat, tanpa basa-basi dan langsung naik ke boncengan motor. “Buruan, Mas, kebut!”Saat ini ia hanya ingin segera tiba di rumah, sebelum lelaki temperamental itu marah besar lagi. Selama menikah, Liana sudah kenyang dengan pukulan yang diberikan. Terkadang dengan tangan, bahkan tak jarang dengan barang apa saja yang kebetulan dipegangnya.Dulu, Indra tidak pernah seperti itu ketika mereka menjalani hubungan terlarang. Lelaki yang juga asisten p
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK!Part 13"Lu ngeliatin sosmednya siapa sih?""Mantan bini gue, Bang. Kelihatannya dia udah bahagia dengan suami barunya."Lelaki bertato itu tertawa. "Gila, ternyata, lu belum move on dari mantan bini lu.""Bukan gak move on, sih, Bang. Cuma, gue nggak rela ngelihat dia bahagia dengan suami barunya. Sementara, gue harus meringkuk di sini," ujar Arman sinis."Terus rencana lu apa?" "Sekarang gue memang gak bisa apa-apa, Bang. Tapi, nanti setelah gue keluar dari sini, gue akan membalas dendam ke mantan bini gue itu. Sekalian ke suami barunya itu juga." Tangan Arman sampai mengepal keras, karena menahankan gejolak dendam yang teramat dalam pada Kania dan juga Abimanyu."Emangnya lu divonis berapa lama, Man?""Cuma setahun doang kok, Bang. Gue mau berlaku baik di sini, supaya gue dapat remisi." Lelaki bertato itu namanya Agus. Ia kembali tertawa mendengar ucapan Arman. Agus juga memiliki dendam yang sama dengan Arman. Sungguh semesta itu adil. Kebetu
Satu pekan berlalu. Abimanyu dan Kania masih larut dalam kebahagiaan bulan madu mereka. Setelah ke Bali, Abimanyu mengajak Kania untuk menghabiskan waktu berdua ke Lombok. Menikmati keindahan laut di sana.Sedangkan di sini, ada sang mantan yang gelisah menanti. Ponsel Abimanyu tidak aktif. Ratusan pesan spam yang dikirim Liana, tak satu pun yang terkirim. Hanya centang satu saja. Ke mana mereka? Masa menjalankan bulan madu saja, sampai begini lama. Dulu, Abimanyu tidak pernah memperlakukan dirinya sampai seistimewa ini.Dengan menumpang ojek online, Liana berniat mendatangi kantor Abimanyu. Mumpung Indra sedang ada pekerjaan di luar kota, ia bebas untuk mencari tahu keberadaan mantan suaminya. Hasratnya sangat besar untuk kembali lagi pada Abimanyu. Tidak ada yang boleh memiliki Abimanyu selain dirinya.Motor yang ditumpangi Liana berhenti tepat di depan sebuah gedung, yang merupakan kantor milik Abimanyu. Dulu, dia sangat sering datang untuk mengantarkan makan siang Abimanyu, yang k
KITA BELI KESOMBONGAN MERTUAMU, NDUK!Part 16 Season 2Kania beranjak dari ranjang yang dibalut seprei berwarna putih itu. Kondisinya sudah sangat acak-acakan. Bantal dan guling, tergolek ke lantai. Hanya selimut yang masih berada di atas, menutupi tubuhnya dan juga Abimanyu yang masih terlelap. Kelihatannya, lelaki itu lelah sekali. Ia menyempatkan tersenyum dulu, baru kemudian melangkah menuju kamar mandi. Kebahagiaan yang tiada henti, terus menghampirinya, semenjak menikah dengan Abimanyu. Semoga saja, kebahagiaan ini tidak akan pernah meninggalkan dirinya lagi, bahkan sampai selamanya.Kania menghabiskan waktu sekitar lima belas menit, membersihkan tubuh dan rambut panjangnya. Perut yang lapar, semakin membuat Kania untuk bergegas menyelesaikan mandinya. Dengan menggunakan daster berbahan kaus dengan panjang selutut, Kania duduk di tepi ranjang dan handuk masih membungkus kepala. Sebaiknya memesan makanan saja untuk dibawakan ke kamar. Tidak enak kalau harus sarapan di restoran