Share

Sebuah Rencana

"Apa Mbak Nadia pernah mengenal Mas Nandar sebelumnya?" tanya Nayra yang tiba- tiba membuat akal Karina mati. Dia menatap Nayra dengan tatapan kosong tanpa tahu apa yang harus dia katakan. Lama Karina terpaku di depan Nayra dengan jantung yang berdetak tak karuan, sampai suara tawa Nayra memecah kebuntuan di antara mereka.

"Ha ha ha, eh, Mbak Karin kenapa, seh? Tatapanmu padaku seperti mau menyekik diriku saja," ucap Nayra di sela- sela tawanya. Karina terpaksa menoleh ke arah lain untuk menutupi rasa gugup.

"Aku benar-benar akan mencekik dirimu jika bicara ngawur sekali lagi," ucap Karina dingin, tapi penuh penekanan. Membuat tawa Nayra pecah sekali lagi. Nayra menyesap teh di depannya, sembari sesekali melirik Karina dengan senyum geli.

"Ngomong-ngomong ... Mbak Karin kenapa nggak membawa Ayub? Aku rindu loh, sama celotehnya dia," tanya Nayra kemudian setelah menyadari ketiadaan Ayub di antara mereka.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status