Share

5. Anomali

‘Jason Wright … kenapa dia memanggilku? Tunggu sebentar … ini belum pernah terjadi sebelumnya. Jason tidak mungkin bicara denganku lebih dulu. Bukankah dia membenciku?’

Banyak pertanyaan di benak Elena hanya karena satu panggilan Jason padanya. Jason sebelumnya tidak pernah sekali pun bicara dengan Elena. Bahkan, ketika Elena mengajak bicara, Jason langsung pergi menghindar.

Karena sikap Jason, Elena mengira jika kakak tiri Johan itu tidak menyukainya. Sikap Jason pun semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Pria itu bahkan tak mau menatap Elena lagi.

Elena berasumsi jika Jason mungkin membenci dirinya. Dia menyerah mendekati Jason dan mulai membuka hati kepada Johan yang terus melakukan pendekatan.

“Jason … maksudku- Kakak- Jason a-ada apa memanggilku?” Elena bingung harus memanggil Jason bagaimana.

“Ikut denganku.” Jason melewati Elena dan lagi-lagi, dia mengalihkan pandangan dari wanita itu.

Elena mencebik, tetapi tetap menurut dan mengikuti langkah Jason. Sampai di parkiran, Jason membuka pintu mobil tanpa berkata-kata. Tetapi, Elena bingung harus berbuat apa dan tak berani bertanya pada Jason yang masih memunggungi dirinya.

Haruskah dia masuk? Ataukah Jason hanya ingin menunjukkan interior mobilnya? Itu tidak mungkin, bukan?

“Masuk,” perintah Jason dingin dengan rahang mengeras.

Agaknya, pria itu jengkel karena Elena tidak juga masuk ke dalam setelah dia membukakan pintu. Jason berdecak seraya melemparkan tatapan tajam.

‘Kau bisa mengatakannya dari tadi! Jangan menatapku seperti itu!’ Elena pun hanya bisa mengomel dalam hati.

“Kau mau mengajakku ke mana?”

Elena bukan anak kecil yang dengan mudahnya ikut dengan pria yang tak dekat dengannya. Apalagi, setelah pengkhianatan orang-orang yang Elena percayai dan disayanginya sepenuh hati di kehidupan sebelumnya, Elena harus lebih berhati-hati pada semua orang, termasuk ayahnya sendiri.

Akan tetapi, setelah melihat tatapan mengintimidasi Jason yang seolah mengatakan, ‘jangan banyak tanya dan cepat masuk!’ Elena langsung menghempaskan badan di kursi penumpang depan.

Mereka saling diam sepanjang perjalanan. Jason pun tak menjawab pertanyaan Elena akan dibawa ke mana dirinya. Hingga mobil itu berhenti di sebuah rumah besar yang berada di pinggiran kota.

Elena belum pernah melihat rumah itu sebelumnya. Yang jelas, rumah itu bukanlah kediaman Wright yang Elena tahu.

“Rumah siapa ini?” tanya Elena ketika Jason membukakan pintu mobil untuknya.

“Rumahku. Ikuti aku.”

Pria jangkung yang memiliki tubuh atletis itu benar-benar kaku, dingin, dan tidak bisa ditebak. Elena jadi khawatir dan diam di tempat. Takut jika Jason akan melakukan sesuatu padanya.

Jika Johan pernah membunuhnya di kehidupan pertama, bagaimana dengan Jason? Apakah pria itu tahu perbuatan adiknya?

Situasi yang sedang Elena hadapi sekarang pun merupakan anomali yang tak dia mengerti. Keadaan saat ini, belum pernah terjadi sebelumnya. Elena tak akan bisa menghindari bahaya karena tak tahu maksud dan tujuan Jason mengajaknya masuk ke rumah itu.

“Kau tidak mendengarku?” Jason memutar badan dan berhenti di tempat, menunggu Elena melangkah. Tetapi, Elena tetap ragu. “Aku tidak akan melakukan sesuatu padamu.”

Merasa tak nyaman oleh tatapan penuh kebencian itu, Elena melangkah maju. Dia hanya perlu bicara sebentar dengan Jason, lalu pulang.

Jason pun berbalik dan lanjut berjalan pelan. Langkah pria itu berhenti di sebuah ruangan besar dengan interior klasik bak istana.

Elena terheran-heran, bagaimana Jason bisa memiliki rumah sebesar itu? Bukankan Johan yang memegang bisnis ayahnya? Elena juga pernah mendengar jika Jason hanya menjabat sebagai manajer di perusahaan Wright karena kurang kompeten bekerja.

Namun, setelah melihat apa yang Jason miliki, Elena menduga bahwa Johan hanya melebih-lebihkan cerita itu kepada Elena. Mungkin karena Johan tak pernah menyukai kakak tirinya. Hubungan Johan dan Jason tak sebaik hubungan palsu Elena dan Jenna.

“Berdiri saja jika kau mau.” Jason duduk santai di sofa merah sambil melihat ke arah luar jendela.

Elena lalu duduk berseberangan kursi darinya. “Ada perlu apa mengajakku ke rumahmu?” tanya Elena lugas.

Jason termenung, seolah memikirkan sesuatu yang berat.

“Apa kau mengajakku kemari hanya untuk memintaku melihat kau berpikir?”

Jason kemudian mengalihkan pandangan ke arah Elena. Tak seperti sebelumnya, Jason tak menghindari tatapan Elena.

“Aku perlu mengambil alih perusahaan ayahku. Perusahaan itu merupakan peninggalan ibu kandungku dan aku tidak akan membiarkan Johan mengambilnya.”

Elena terkejut oleh penuturan Jason. Bukankah William pernah mengatakan jika Edmund membangun perusahaan itu sejak keluar dari Forbes Group?

Dia tak begitu tahu tentang masalah perusahaan Keluarga Wright. Johan pun tak pernah menceritakan apa pun padanya.

“Apa hubungannya denganku?” Elena masih tak mengerti dengan maksud Jason mengatakan itu semua.

“Aku membutuhkanmu untuk mendapatkan perusahaan ibuku. Johan akan membuat bangkrut perusahaan dan banyak karyawan yang akan kehilangan pekerjaan.”

Elena benar-benar tak paham. Dia sendiri bahkan belum bekerja setelah lulus kuliah. Ditambah lagi, Elena baru saja tahu bahwa semua orang di perusahaan ayahnya tak mengenal dirinya.

“Bagaimana caranya aku membantumu?”

Manik mata hijau zamrud itu memandangi Elena dengan tatapan yang sulit diartikan. “Satu tahun … menikahlah denganku selama satu tahun. Kau tidak perlu menghabiskan waktu dengan pria yang akan mengkhianatimu. Setelah kita mendapatkan tujuan masing-masing, kau bisa pergi dariku ….”

Jason bicara seolah tahu jika Elena memiliki tujuan tertentu. Apakah pria itu tahu sesuatu?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status