Share

Gantungan kunci Eila

Alen menghentikan laju kendaraannya. Ia menghela nafas panjang sembari mematikan motor balap yang ia kendarai.

 Senyum tipis mulai tertoreh di dirinya. Ia mendesah sebal saat teringat akan penantian pahit yang ia terima beberapa tahun silam.

"Alen-alen, kenapa juga kamu memikirkannya? Dia sudah mengewakanmu. Dan tak seharusnya kamu mengharapkan cinta yang tak pasti itu!" kata Alen mulai melajukan kembali motornya.

Sesampainya di rumah

Alen mengambil kunci rumah yang ada di saku celananya. Dahinya mengernyit, terkejut saat pintu rumahnya dalam keadaan tidak terkunci.

Deg

Kedua matanya memicing. Ia mendesah saat pikiran negatifnya mulai menghampiri.

"Berani-beraninya, dia mencoba kabur lagi!" ucap Alen mendorong pintu dalam keadaan marah. 

Kedua matanya memicing. Hembusan nafasnya seakan tak beraturan sembari menatap  ke arah pintu kamarnya yang tertutup rapat. Amarah yang memuncak membuatnya tak bisa menghentikan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status