Share

Diperhatikan

Bab56

"Ganesa ...." Bryan menatapku. Aku menyeka pelan air mata, mencoba menghentikan isakkan tangis, yang tidak kunjung berhenti juga.

"Maaf jika aku bertanya. Teman Tante Alia tadi, itu benar Papa kamu?" tanya Bryan kepadaku.

Aku menunduk, rasanya tidak kusangka, bahwa aku bisa bertemu Papa lagi. Apakah ini sebuah kebetulan? Kurasa dalam hidup ini, tidak ada yang kebetulan.

Semuanya sudah atas kehendak Allah.

"Iya," sahutku pelan.

"Kenapa reaksimu seperti tadi? Maafkan aku, Ganesa. Yang kutahu dari Bunda. Papa kamu itu lelaki sukses, yang memiliki aset miliarran. Ada apa dengan kamu? Mengapa ada di tempat Mami Ara?" 

Aku menatap Bryan dengan perasaan yang terluka. Bukan karena perkataannya, melainkan karena nasibku yang kurang beruntung.

"Wanita itu menipuku!" sahutku cepat tanpa ragu. "Dia menahan ijazahku. Dia membawaku dari Kalimantan ke Jakarta, dengan iming-iming kerjaan sebagai ART. Aku yang saat itu memang kesulit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status