Share

Memasak untuknya

Bab39

"Apakah kamu memang begini? Cuma bisa diam dan diam?" tanya Bryan, dengan nada tidak suka.

"Memangnya aku harus ngomong apa? Aku saja bingung. Bukan cuma ribet, semua yang terjadi di luar nalarku."

"Setidaknya kamu ngomong, apa kek gitu. Kamu nggak bisu kan? Dihina Ayahku tadi saja, kamu tidak memiliki pembelaan sama sekali, dasar lemah."

"Apakah aku harus melawannya? Untuk apa? Kamu pikir aku jagoan? Jagoan sekalipun mikir dua kali, untuk ngelawan orang tuamu."

"Memangnya orang tuaku kenapa?"

"Menurutku, Ayahmu hanya lagi pusing. Setidaknya, dengan melampiaskan amarahnya kepadaku, akan mengurangi sesak di hatinya. Meskipun beban pikirannya tetap banyak."

"Sok dewasa," cibir Bryan. Namun Ganesa kembali diam, tanpa ekspresi apapun.

Sesampainya mereka di apartemen, Bryan dan Ganesa memasuki kamarnya masing-masing.

Bryan merebahkan dirinya di atas kasur, sembari menatap langit-langit kamarnya.

Bayangan wajah Nu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status