Zhuque atau Burung Merah adalah makhluk mitos yang mewakili elemen api. Makhluk ini selalu ditutupi api. Zhuque berupa ruh mitologis yang bisa memasuki tubuh manusia. Kelebihan Zhuque di Pulau Long Tse ini adalah bisa menghilang dari pandangan.Pagi-pagi Akademi Naga Phoenix dikejutkan dengan munculnya makhluk supranatural yang menyerupai gadis cantik tapi sekujur tubuhnya berkibar-kibar diselimuti api abadi. Matanya merah menyala. Makhluk ini bisa melayang di udara.“Itu Feng Shi..”, kata salah satu akademisMakhluk api ini ternyata adalah Feng Shi yang dirasuki ruh mitologis Zhuque yang sudah seharian mengikutinya dari Pulau Long Tse hingga Pulau Pek Long.Beberapa akademis dan Ksatria Senior langsung melaporkan kejadian ini kepada Master Xin Huan dan Zhian.Kebetulan Zhian baru kembali ke Pulau Pek Long kemarin malam.Feng Shi masih melayang di udara saat Master Xin Huan dan Zhian tiba di lokasi.Zhu Fei juga turut serta melihat kejadian yang menimpa Feng Shi, karena penasaran deng
Pulau Pek Hao berada di sisi barat Pulau Pek Long. Pulau ini berukuran lebih kecil alih-alih Pulau Long Tse yang memanjang. Pulau ini berbentuk bulat dengan gunung berapi di tengah-tengah pulau. Sama halnya dengan Pulau Long Tse, di pulau ini juga banyak terdapat pepohonan yang menutupi sebagian pulau ini. Sesuai namanya konon di pulau ini hidup Harimau Putih yang sebesar raksasa. Tidak ada yang pernah melihat Harimau Raksasa ini karena hewan ini sudah dinyatakan punah hampir ratusan tahun yang lalu. Banyak yang mengatakan kalau Harimau Putih ini adalah jelmaan dari dewa yang turun ke bumi untuk mencari manusia yang akan diberikan kesaktiannya dan pusaka yang ada dalam dirinya. Tapi cerita ini tidak pernah terbukti kebenarannya. Apalagi sejak Akademi Naga Phoenix berdiri di Pulau Pek Long, pulau ini tidak pernah disinggahi manusia lagi karena larangan dari kerajaan. Pulau ini juga merupakan pulau yang berbahaya karena memiliki gunung berapi Hue Hu yang dipercaya menjadi tempat be
Zhu Fei yang tidak ingin membuang waktu lagi seperti saat dia menjelajahi Pulau Long Tse, berhasil tiba di kaki Gunung Hue Hu tanpa menemui rintangan sama sekali. Feng Shi yang sedari tadi memeluknya sambil tertidur diturunkannya setelah tiba di gunung ini. “Cepat sekali sampainya, padahal tadi kelihatannya masih jauh ya Zhu Fei”, kata Feng Shi “Iya..Kita harus bergerak cepat kalau tidak ingin kemalaman di pulau ini”, sahut Zhu Fei Zhu Fei kemudian melihat sekelilingnya untuk mengawasi ada tidaknya bahaya yang mengintai mereka seperti saat di Pulau Long Tse. Terdengar suara dentuman dan suasana dis ekitar mereka diselimuti debu dan asap dari gunung berapi yang barusan meletus. “Awas..Banyak batu-batu kecil dari letusan gunung berapi ini yang bisa membuat pakaianmu bolong”, seru Zhu Fei agar Feng Shi tidak terkena bara api dari batu-batu kecil muntahan gunung berapi ini. Feng Shi tampak berusaha menghindari batu-batu kecil yang masih membawa bara api ini denga mengerahkan chi dar
Makin lama getaran makin kencang membuat Zhu Fei langsung melindungi Feng Shi dengan tubuhnya, karena khawatir langit-langit goa akan runtuh menimpa mereka. Gadis ini tersenyum senang begitu Zhu Fei merapatkan tubuhnya untuk melindungi dirinya dari bebatuan yang jatuh dari langit goa. Belum hilang rasa kaget mereka, tanah tempat mereka berpijak bergetar keras dan mulai retak-retak. “Ada apa ini? Shi..Ayo kita cepat keluar sebelum tempat ini menjadi lebih parah dan menutupi jalan keluar dari goa reruntuhan ini”, ajak Zhu Fei sambil berusaha berlari keluar dari ruangan ini. Feng Shi yang digandeng Zhu Fei juga turut berlari kencang menghindari reruntuhan goa akibat getaran yang belum berhenti ini. Tiba-tiba tanah di depan mereka terangkat dan terlempar ke udara memunculkan sosok yang sangat menyeramkan di hadapan mereka. Naga Raksasa yang berwarna merah menyala dengan sedikit warna hijau ini semula tertutup tanah yang dihempaskannya dengan tubuhnya yang mengkilap merah ini sehingga
Zhu Fei menyimpan semua barang-barang yang diberikan oleh Naga Fuca Long termasuk pedang Feng Shi. Koin-koin emas juga disimpannya di Alam Hampa. “Zhu Fei belajar darimana cara menyimpan barang-barang ini?” tanya Feng Shi yang kagum dengan cara menyimpan Zhu Fei. “Aku diajarin sama Naga Phan Long,” jawabnya. “Beruntungnya kamu ...” kata Feng Shi. “Aku hanya beruntung saja diajarin sama Naga Phan Long ilmu magis naga ini seperti katamu Shi,” ujar Zhu Fei. “Sekarang mau pulang ke rumah atau jalan-jalan lagi?” tanya Zhu Fei. “Jalan-jalan lah Fei ...” kata Feng Shi sambil berlari-lari kecil di kaki gunung ini. “Aku ada ambil beberapa koin emas untukmu Shi. Aku simpan dahulu ya ...” kata Zhu Fei, “nanti aku kasih kamu kalau kamu sudah lulus dan meninggalkan Pulau Pek Long.” “Siap Fei ...” sahut Feng Shi. Perubahan sikap Feng Shi yang awalnya begitu dingin dan sombong menjadi ceria saat bersamanya membuat Zhu Fei sedikit gembira dalam hatinya. ***** “Sssstt ... jangan bergerak!” t
Pulau Kui Long terletak di sisi utara Pulau Pek Long.Pulau yang sangat menyeramkan karena pulau ini sering diceritakan berhantu oleh penduduk Arkandaria.Di Pulau ini hidup Ksatria Hantu yang berasal dari kapal yang karam di masa lalu.Saat itu kapal karam ini membawa pasukan dari negeri yang jauh menyeberangi lautan di sekitar Arkandaria.Selain Ksatria Hantu, di pulau ini juga hidup Naga Hantu.Tidak heran kalau pulau ini selalu diselubungi kabut yang menutupi hampir semua pulau ini, walaupun hari masih siang.Tidak ada yang tahu pasti wujud Ksatria Hantu dan Naga Hantu. Bahkan tidak ada juga yang bisa memastikan kalau memang habtu itu ada di Pulau Kui Long.Pulau Kui Long terlihat jelas dari pantai utara Pulau Pek Long, tempat Zhu Fei menambatkan perahunya.Setiap saat yang terlihat hanyalah kabut putih, Bahkan terkadang pulau ini tidak terlihat sama sekali.Pulau Hantu, demikian penduduk sekitar menyebutnya. Bahkan jauh sebelum adanya larangan untuk mendekati pulau ini, tidak ad
Pulau Kui Long terkenal dengan dengan keangkerannya karena banyak cerita yang beredar kalau pulau ini dihuni oleh Ksatria Hantu yaitu Ksatria jaman dahulu kala yang gagal menuntaskan tugasnya memberantas kejahatan karena kapal yang membawa mereka ke tujuan digulung ombak besar saat badai di sekitar perairan Arkandaria.Ksatria Hantu terkena kutukan yang harus mereka terima karena gagal menunaikan tugasnya. Mereka baru bisa bebas jika ada Ksatria Sakti yang meminta bantuan mereka untuk memberantas kejahatan. Itu juga jika Ksatria Sakti ini membebaskan mereka, tapi jika tidak selamanya mereka akan menjadi budak dari Ksatria ini melayaninya setiap ada pertarungan atau pertempuran melawan kejahatan.Ksatria Hantu tidak bisa dilukai tapi mereka bisa menggunakan pedang tidak kasat mata mereka untuk melukai musuh yang nyata.Ksatria Hantu tampak seperti bayangan hijau dengan jubahnya yang sudah robek melambai-lambai dengan wajahnya yang sudah tampak seperti mayat kering akan tampak menyeramk
Ksatria Hantu langsung menghilang lagi begitu Zhu Fei mengucapkan janjinya untuk membebaskan Ksatria Hantu dari kutukan Pulau Kui Long setelah mereka menyelesaikan tugas akhir yang diberikan Zhu Fei untuk melawan Naga Langit.Suasana alam mistis ini kembali sepi tanpa suara apapun, sama halnya dengan yang dirasakan Zhu Fei sebelum bertemu Ksatria Hantu.“Dimana gerbang dimensinya Naga Hantu ini?” ujar Zhu Fei pelan sambil mencari pembatas dimensi untuk memasuki alam naga hantu.“Bagaimana ya wujud Naga Hantu ini? Kenapa bisa ada Naga Hantu padahal biasanya semua naga kembali ke Istana Langit atau Alam Iblis untuk naga-naga buangan yang tidak diterima lagi oleh Alam Naga.”Zhu Fei terus menyusuri alam mistis yang seperti tiada berbatas ini. Makin ke dalam, makin banyak kabut-kabut putih tipis yang berseliweran.“Naga Hantu! Aku datang berkunjung!” teriak Zhu Fei biar dirinya tidak merasa sepi di alam mistis ini.Samar-samar terlihat oleh Zhu Fei siluet bayangan naga di tengah kabut yan