Arc 2 akhirnya bisa dirilis lebih awal. Arc 2 ini akan menamatkan Ksatria Naga Phoenix Season 1. Jangan lupa batu akik alias gems untuk mendukung novel ini ya agar bisa berada di peringkat yang lumayan untuk menjamin Season 2 nanti bisa dirilis oleh pihak GN.
Cuaca buruk menyambut Zhu Fei, saat kapalnya mulai memasuki perairan Pulau Kabut Putih.Ombak besar mengayunkan kapal setinggi mungkin kemudian menghempaskannya.Beruntung Zhu Fei memiliki kemampuan mengendalikan kapal yang mungkin merupakan turunan dari ayahnya, Zhu Lei.Kapal Teratai Merah berhasil dikendalikannya dan mulai memasuki perairan sempit di pinggiran dua tebing tinggi.Kabut yang cukup tebal mulai menghalangi pandangan Zhu Fei yang hendak menuju Pulau Kabut Putih.Zhu Fei berusaha mengingat petunjuk yang diberikan untuk melewati perairan sempit ini saat dia berada di desa selatan Arkandaria.Ternyata petunjuk yang diberikan bukanlah jebakan.Zhu Fei berhasil melewati perairan sempit ini tanpa kapalnya tergores sedikitpun juga.Pulau Kabut Putih tampak olehnya begitu cuaca buruk mereda saat mendekati pulau ini.Hanya saja kabut putih yang tebal masih saja menganggu penglihatan, namun bahaya di lautan sudah lewat.Kapal-kapal Teratai Merah tampak berjejer di tengah lautan t
Hanya tiga penantang saja yang muncul dalam perebutan kursi ketua Teratai Merah ini. Sebagian besar sudah mendukung Arwan yang menjanjikan jabatan strategis untuk mereka.Zhu Fei akan melawan salah satu penantang yang diajukan penasehat Bastian, yaitu Wei Kang.Kemampuan Wei Kang tidak diragukan lagi.Pendekar ini bertubuh tegap berotot, sangat berlawanan dengan Zhu Fei yang bertubuh agak kurus.“Wei Kang ini memiliki kelemahan di kakinya ... kamu cukup serang bagian kakinya untuk membuat pertahanannya lemah!” saran Agni yang banyak tahu mengenai pendekar-pendekar di Teratai Merah.“Terima kasih ... kamu sudah cukup banyak membantuku!” ujar Zhu Fei.Berbeda dengan Arwan yang mengandalkan jurus Bangau Sakti, Wei Kang lebih mengandalkan kepalan tinjunya untuk melawan Zhu Fei.Begitu tinju diarahkan, akan terdengar suara mendesing yang merupakan sumber tenaga tinju ini.“Tinju Wei Kang ini akan melukai bagian dalam tubuhmu jika terkena olehnya, jadi usahakan menangkis setiap serangan yan
Pertarungan antara Zhu Fei melawan Arwan Dharmendra akhirnya terjadi juga untuk menentukan siapa yang akan menjadi Penguasa Teratai Merah.Zhu Fei didukung oleh Agni Swardika yang merupakan putri dari Penguasa Teratai Merah sebelumnya, Bastian Mahendra.Arwan Dharmendra mewakili dirinya sendiri yang merupakan tangan kanan Bastian selama menjadi Penguasa Teratai Merah.“Aku beri kesempatan dirimu menyerah, Zhu Fei!” kata Arwan begitu mereka berhadapan di arena pertandingan.“Aku tidak akan menyerah, Arwan! Kalau kamu menyerah, setelah urusanku selesai, kamu akan kunobatkan sebagai Penguasa Teratai Merah! Bagaimana?” tawar Zhu Fei.“Aku tidak butuh belas kasihanmu! Aku kali ini sanggup meladeni jurusmu! Bersiaplah!” kata Arwan yang penuh percaya diri.Zhu Fei yang melihat kepercayaan diri Arwan yang tinggi merasakan kalau pendekar ini memiliki jurus rahasia yang diyakini pendekar ini akan mengalahkan dirinya.“Ayo Zhu Fei ... jangan lengah!” seru Agni memberi semangat kepadanya.“Bangau
Desa Yang Tze merupakan desa yang sangat subur yang terletak di ujung barat benua Arkandaria.Desa ini selain subur juga sangat indah dan asri pemandangannya, karena berbatasan dengan laut daan pegunungan sehingga angin laut dan angin pegunungan sering dirasakan oleh penduduk desa ini.Tidak ada pendekar ataupun ksatria yaang berasal dari desa Yang Tze ini, karen apenduduknya sudah cukup makmur dengan menangkap ikan dan mengolah lahan pertanian.Tidak ada gangguan dari perampok dan bandit juga yang membuat penduduk desa ini enggan untuk belajar ilmu bela diri.Jadi saat Xiao Long menamatkan ilmu bela diri di Akademi Naga Phoenix, penyambutan besar-besaran diadakan untuknya.Xiao Long merupakan satu-satunya warga desa Yang Tze yang bisa ilmu bela diri. Jadi keputusan Xiao Long untuk melindungi desanya ini patut diacungkan jempol.Desa Yang Tze juga jarang didatangi oleh kapal asing, apalagi kapal yang cukup besar memasuki perairan di desa ini, akan memancing keramaian, karena penduduk
Zhu Fei membawa banyak harta benda yang memang akan dia serahkan kepada Feng Shi. Harta benda yang dia dapatkan dari simpanan Naga Fucalong ini memang sudah dia siapkan untuk Feng Shi yang hidup dalam kemiskinan.“Banyak sekali bawaanmu ini, Zhu Fei?” tanya Xiao Long.“Aku sudah berjanji kepada Feng Shi akan membawakan semua harta dari goa Fucalong ini untuknya. Tapi jangan khawatir, aku tidak membawanya langsung, aku bisa biarkan dahulu di Ruang Hampa untuk menyimpannya.”“Berarti barang-barang kita termasuk bekal kita bisa disimpaan di dalam Ruang Hampa?” tanya Xia Long.“Untuk bekal makanan lebih baik jangan disimpan dalam Ruang Hampa! Bisa rusak makanannya!” ujar Zhu Fei.“Kenapa bisa begitu?” tanya Xiao Long.“Karena Ruang Hampa ini berjalan antar dimensi ... kalau makanan akan busuk melewati beberapa dimensi!” jelas Zhu Fei.“Hahaha ... aku tidak mengerti! Tapi aku paham kalau makanan harus kita bawa sendiri!” ujar Xiao Long.“Agni ... kamu kuat kan berjalan menuju Dusun Foniks?
Desa Kabut Putih sebenarnya bukanlah desa yang berbahaya seperti yang diceritakan oleh Xiao Long.Desa ini sangat indah dengan pegunungannya yang menjulang tinggi serta danau di kaki gunung yang menjadi sumber mata pencaharian warga desa untuk menangkap ikan.Selain nelayan, banyak juga warga desa yang berfungsi sebagai petani.Sayuran dan buah-buahan banyak ditanam warga desa di kaki pegunungan.Kabut putih yang disebut Xiao Long menakutkan ini awalnya hanyalah kabut putih biasa yang disukai warga desa karena memberikan rasa dingin di malam hari setelah sepanjang hari terkena terik matahari pegunungan.Namun entah karena sebab apa, kabut putih ini tiba-tiba hidup dan menelan siapa saja yang tersentuh oleh kabut putih ini.*****Zhu Fei yang masih bingung dengan sebagian ingatannya yang hilang ini, tidak bisa tidur dan terus berjaga tanpa membangunkan Xiao Long untuk gantian jaga malam.Agni sudah tertidur pulas di dalam goa. Zhu Fei sangat berterima kasih dengan gadis ini yang telah
Waktu berjalan cukup cepat di Desa Kabut Putih.Tanpa terasa malam sudah menjelang.Zhu Fei, Xiao Long, dan agni mulai bersiap-siap.Kepala desa juga sudah menunggu mereka di depan rumah tempat mereka beristiraahaat.“Semoga kalian berhasil mengatasi kabut putih ini ya ...” kata kepala desa diiringi tepuk tangan seluruh warga desa ini.“Memangnya asal kabut putih ini dari mana,paman?” tanya Zhu Fei.“Kalau tidak salah dari pegunungan, tapi aku tidak tahu pasti karena kita semua sudah masuk ke rumah masing-masing sebelum kabut putih ini menyelimuti desa kami.”“Baiklah paman ... kami akan ke daerah pegunungan untuk mencari kabut putih ini!” ujar zhu Fei yang disambut gemuruh tepuk tangan.“Hahaha ... tunggu kabar baik dari kami ya!” kata Xiao Long yang senang dengan antusias waarga.*****Trio pendekar ini kemudian meninggalkan Desa Kabut Putih menuju daerah pegunungan.“Kamu yakin dapaat mengatasi Kabut Putih ini, Zhu Fei?’ tanya Agni.“Aku kasihan saja lihat warga desa yang ketakutan
Xiao Long tampak mondar mandir dengan perasaan cemas begitu mendengar keterangan kepala desa kalau Dusun Foniks saat ini dikuasai bandit Elang Hitam yang sadis.Ternyata kabar yang diceritakan kepala desa Kabut putih ini benar adanya.Dusun Foniks sedang dikuasai kepala perampok yang sangat terkenal di Arkandaria yaitu Elang Hitam.Bandit Elang Hitam tiba-tiba datang begitu saja dan memaksa seluruh penduduk desa tunduk terhadap mereka.Tidak ada yang tahu tujuan bandit ini menguasai Dusun Foniks, padahal dusun ini bukanlah dusun yang kaya.Feng Shi sudah pernah menceritakan kepada Zhu Fei kalau dusun kelahirannya ini adalah dusun yang sangat miskin. Itulah yang membuat Zhu Fei mengumpulkan harta benda untuk diserahkan kepada Feng Shi membangun dusunnya kembali agar menjadi dusun yang makmur.Saat Bandit Elang Hitam menyerang dusunnya, kebetulan Feng Shi tidak berada di dalam Dusun Foniks.Saat kembali dari kota, dia sudah melihat dusunnya dikuasai puluhan anggota Bandit Elang Hitam.F