Share

Bab 128. Mencari alamat Sherly

“Yakin, Bu?“ tanyaku menatap lekat ke arah Ibu.

Ibu nampak tidak mengindahkan pertanyaanku. Aku menghela napas ini, kelegaan yang sempat tercipta tadi, kini meredup begitu saja, apakah aku memang harus menjual ginjalku satu?

Aku menggeleng. Itu adalah hal kegilaan. Aku masih punya Amira. Jangan sampai aku mati muda sia-sia.

“Len!“ Bapak ikut meninggikan suara.

Aku sedikit terlonjak dibuatnya.

Baru kali ini aku menyaksikan bapak bisa sekasar ini, bapak yang aku kenal dengan kelembutannya dan selalu mengalah ketika Ibu meninggikan suara sewaktu kita serumah dulu.

Aku memandang ibu tiada henti. Badan ibu bergetar, dia menggeleng cepat berulang kali.

“Katakan saja, emas itu di mana? Tidak perlu disembunyikan! Kamu gak kasihan lihat Anakmu terlilit utang?“ ujar Bapak lagi.

“Bukannya kemarin bilang ketemu Sherly kan, Pak. Gimna kalau kita pertemukan saja Ibu dengan Sherly?“

Aku menatap lekat ke Ibu. Aku tidak tega, hanya saja aku meminta tolong sama ibu, itu saja.

“Kenapa, kamu begitu gi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status