Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 18: Arwah Laili Gentayangan
Ayu bergeming, tidak ada suara yang keluar dari sudut bibirnya. Dia mencoba menghidupkan kran air. Di saat melangkah, tiba-tiba dia merasa ada tangan yang menyentuh kakinya.
"Siapa kamu?" ucap Ayu. Dia mengarahkan netranya ke bawah.
Sesekali Ayu mengucek matanya, tidak ada sama sekali tangan yang memegang kakinya. Bulu judulnya merinding. Dia mencoba mengucek matanya kembali. Tidak ada sama sekali tangan di kakinya.
'Apa aku berhalusinasi?' ucapnya dalam hati.
Ayu mengurungkan niatnya ingin memutar kran air. Dia mulai panik dan rasa takut menghantui pikirnya sampai dia menggigil.
"Meli!" panggil Ayu.
Ayu sudah tidak kuasa mengayunkan langkah kakinya keluar dari kamar mandi.
"Meli ...!" teriak Ayu kuat.
Pikirnya sudah tidak
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 18: Arwah Laili GentayanganAyu melepaskan tangan yang menggenggam kakinya. Dia berlari kencang masuk ke dalam kamar. Lampu mati, petir menghiasi langit nan gelap. Lengkap sudah penderitaannya."Meli! Kamu di mana?" teriak Ayu sambil mencari adiknya ke segala penjuru ruangan. Hasilnya nihil, tidak ada sama sekali membuahkan hasil. Aroma tidak sedap kini hadir di lubang hidungnya."Bau darah?""Jika hidupmu tenang, tolong kembalikan semua hartaku dan sedekah 'kan kepada anak yatim piatu!"Aroma darah segar sangat jelas tercium hidungnya. Suara itu membuat Ayu meringkuk dan tidak mampu mendongak."Tidak! Aku tidak ada merampas harta kekayaanmu. Semua harta yang aku miliki pemberian Mas Bram."Ayu meracau tidak berani mendongak.
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 19: Aryo Berjumpa Kawan Lama"Pak Aryo, hari ini kamu dinyatakan bebas."Aryo mendongak melihat Bambang yang bicara sambil membuka gembok jeruji besi."A-aku, Pak?" ucap Aryo menyakinkan perkataan Bambang."Iya."Aryo menampar wajahnya, memastikan apakah dia salah dengar atau mimpi."Aduh!" Aryo merintis kesakitan. Tamparan nya sangat kuat.Semua mata tertuju kepada Aryo. Bram mengukir senyum simpul melihat ulah Aryo."Selamat, Yo! Ingat pesanku ketika sudah bebas nanti!" nasihat Bram.Bram memukul pundak Aryo menunjukkan rasa empati. Aryo memeluk Bram dengan erat."Selamat iya, Bro. Kalau sudah sukses jangan lupakan kami-kami ini. Walaupun hanya sebentar, kita sudah pernah satu sel."Pria bertato itu berkata,
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 19: Aryo Berjumpa Kawan LamaDion tersenyum mendengar perkataan Aryo."Nggak lah! Ngapain malu."Dion menuntun Aryo menuju mobilnya yang parkir di bengkel. Mobilnya bocor ban itu sebabnya dia singgah di bengkel mobil itu.Siapa sangka siapa duga, Aryo dan Dion sudah lama tidak bersua. Semenjak sibuk dengan aktivitas masing-masing membuat mereka lupa satu sama lain."Berapa, Mbak?" tanya Dion kepada penjaga kasir."Semuanya berjumlah Empar ratus dua puluh lima ribu rupiah," jawab penjaga kasir.Aryo menelan salivanya. Harga Ban tersebut baginya sangat mahal. Dion melihat Aryo meneguk air liurnya dengan kasar sambil merogoh dompet di saku celana."Ini, Mbak."Dion menyodorkan uang tunai warna merah lima lembar. "Kembaliann
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 20: Tidak TegaSeminggu kemudian, Ayu sudah sehat. Dia sibuk mengemasi pakaiannya. Sebentar lagi rumah miliknya sudah laku dijual. Sebagian uangnya sudah diberikan kepada panti asuhan. Ponsel miliknya berdering membuat dirinya berhenti.[Mbak di mana sekarang?] sapa Meli setelah sambungan telepon tersambung.[Di rumah lagi packing.]Meli terkejut sehingga ponselnya jatuh dari tangannya. Dia lagi menyetir mobil menuju rumah Ayu.[Mau pergi liburan?]Meli menebak.[Nggak, akh! Aku mau pulang ke kampung.]Meli memutuskan telepon sepihak. Dia menancap tuas gas lebih cepat. Semua mobil sengaja dia salip. Tidak butuh waktu lama, akhirnya sampai di depan rumah. Meli sengaja menekan klakson pertanda dia sudah tiba di depan rumah mbaknya.Ayu kenal betul ciri khas bunyi kl
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 20: Tidak TegaShela menatap netra tantenya. Hatinya ikut tersaruk pilu. Perlahan dia memeluk tubuh Santi dengan erat. Suasana sedih menyelimuti ruangan itu."Tante ... Aku mau penelitian," jawab Shela ragu. Dia takut ucapannya semakin melukai hati tantenya."Cuma satu bulan, Shela. Tante mohon padamu."Pilihan yang sangat berat bagi Shela. Baru kali ini dia diberi pilihan yang sangat berat.'Inikah yang dinamakan bagaikan makan buah simalakama?' tanya Shela dalam hati.Shela meneguk saliva rasanya getir. Dadanya sesak seketika."Shela! Aku mohon kamu kabulkan permintaan Mbak Santi," ucap Alia.Santi dan Shela menatap ke asal suara itu."Kalau penelitian skripsi masih bisa di tunda. Kalau kebersamaan sama saudara tidak bisa ditunda."
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 21: Kehadiran AryoShela melamun di teras rumah. Angin sepoi menusuk sampai ke tulang. Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil.'Siapa yang datang?' tanya Shela dalam hati.Dia bangkit dari tempat duduknya lalu melangkah menuju pagar rumah."Santi-nya ada?" tanya Dion. Sementara Aryo cemas, kalau Santi tidak ada di rumah. Dia juga khawatir kalau mantan istrinya tidak mau memaafkan kesalahannya."A-ada perlu apa, Om? Sudah ada janji sebelumnya?" tanya Shela.Shela masih berdiri dan belum membuka gembok pagar. Dia khawatir kalau pria yang ada di dalam mobil orang jahat."Lebih baik waspada daripada terperangkap,' ucap Shela.Di teras rumah Alia melihat Shela berdiri di depan pagar sambil bercengkrama dengan orang yang ada di dalam mobil. Alia mencoba menatap memastikan siapa lawan bicara Shela."Shela!" panggil Alia."Iya, Tan."Dian
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 21: Kehadiran Aryo"Aku mohon beri kesempatan kedua kepadaku, Santi," ucap Aryo kembali memohon.Alia tidak percaya kalau Aryo benar-benar bertaubat."Nggak usah dengarkan mulut manisnya mantan suamimu, mbak! Lebih bagus kamu lupakan Mas Aryo dan membuka hati kepada pria yang benar-benar menyayangimu juga calon buah hatimu."Aryo mendelik menatap ke arah Santi dan Alia."Siapa yang hamil, Santi?! Apakah kamu sudah menikah dengan pria lain selain diriku?!" berang Aryo.Aryo mengundang pagar rumah, dia berusaha membuka pagar. Berbagai macam cara dia lakukan. Bahkan, Aryo memanjat pagar agar bisa masuk ke dalam. Rasa cemburu telah menguasai hati dan pikirannya. Dia tidak ridho kalau mantan istrinya menikah dengan pria lain."Jangan coba-coba masuk ke dalam rumah ini, kalau kamu masih ma
Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 22: Ternyata Hanya Mimpi "Astagfirulloh! Apa yang terjadi?" ucap Meli. Dia bangun dari tidur pendeknya. "Alhamdulillah ternyata mimpi. Na'uzu billahi minjalik," ucap Meli. Tidak biasanya dia mengucap seperti itu. Meli mengarahkan netranya ke arah jam yang menggantung di dinding. Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Meli bringsut dari ranjang dan melangkah menuju kamar mandi. Dia membasuh wajahnya dan organ tubuh lainnya. Air mengalir deras di tangannya terasa dingin. "Ya Allah, aku tidak mau jatuh miskin seperti mimpiku." Rasa takut menghantuinya hingga tubuhnya lemas. Perlahan dia melangkah menuju kamarnya. Diambil-nya sajadah dan mukena. Mulutnya tidak berhenti membaca istighfar. "Allahu akbar," Meli mengucap takbir dan mengangkat kedua tangannya