Kubuat Kau Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 28: Rahasia Ayu Terbongkar
Ayu melipat kedua tangannya dan diletakkan sejajar dengan dada.
"Kenapa baru sekarang datang?" tanya Melda.
Otaknya berpikir keras memikirkan kehadiran Mak Yeni dan Ayu.
Lena mencubit lengan Melda agar tidak memberi sejuta pertanyaan kepada Ayu dan Mak Yeni.
"Aw!" teriak Melda.
Lena memandang kedua mata bola Melda dengan tajam. Dia sengaja memberi kode agar Melda diam dan menjawab pertanyaan Ayu dan Mak Yeni seadanya.
Bu Ayu dan Mak Yeni, mari aku bantu antar ke ruangan Meli," tawar Lena dengan nada lembut.
Lena mengukir senyum tipis. Mak Yeni dan Ayu menjawab, "iya.""
Lena, Ayu dan Melda beranjak melangkah menuju ruangan Meli.
Langkah demi langkah Ayu, Lena dan Mak Yeni mengayunkan kaki dengan cepat
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 29: Mengais ArangPagi telah tiba, Meli datang ke rumahnya. Air matanya terus mengalir deras laksana anak sungai. Dia mengorek-ngorek arang bekas puing rumahnya."Sayang! Sudahlah! Tolong berhenti menangis!" pinta Aryo.Aryo seperti orang yang tidak kehilangan rumah. Perasaannya santai. Sesekali dia mengorek-ngorek arang."Bagaimana aku bisa berhenti menangis. Rumah ini mahar yang kamu berikan kepadaku. Aku mohon kembalikan rumahku, Mas!" ucap Meli memohon.Aryo terkejut kenapa Meli minta ganti rugi kepadanya. Keningnya mengerut, seketika dia pusing memikirkan apa yang dikatakan Meli. Dia tahu, apa yang diminta Meli, harus dituruti. Kalau tidak Meli nekad melakukan apapun itu."Iya, sayang. Ntar aku ganti. Kamu tenang saja. Ok!" jawab Aryo datar."Se-serius?! Terus buat sementara waktu kita tinggal di mana?" tanya Meli.Meli mengusap air matanya dengan punggung ta
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 29: Mengais ArangMatahari sudah mulai naik, Santi berjalan menuju teras rumahnya sambil membawa gelas kopi.Santi meneguk kopi buatannya sambil melihat berita si jago merah telah melahap sebuah rumah tidak jauh dari tempat tinggalnya.'Bukannya alamat rumah Meli dan Aryo,' tanya Santi dalam hati.Meli membaca berita tersebut dengan seksama. Setelah ia menemukan nama pemilik rumah itu, baru yakin kalau alamat rumah itu milik Meli."Permainan alam terus menyapamu wahai pelakor kelas kakap. Kamu kira Allah diam."Santi beranjak ingin masuk ke dalam rumah. Niat hatinya mau mengambil ponselnya. Namun, kakinya terhenti ketika mendengar namanya di panggil dari luar pagar rumah."Santi ... Assalamualaikum! Permisi," ucap Aryo.Supir mobil yang sengaja disewa Aryo sudah berang dari tadi. Sebut saja Maman."Kalau nggak punya uang buat ongkos nggak usah naik travel.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 30: Aryo Berniat Menjual Meli"Santi tolong istriku!" teriak Aryo.Aryo menggoyang tubuh Meli mencoba membangunkannya. Berkali-kali dia menggoyang tubuh istrinya, tidak ada sama sekali bangun.'Astagfirullah! Apa yang terjadi?' tanya Aryo dalam hati.Matanya berembun selaksa menahan buliran air mata hendak jatuh membasahi pipi. Namun, dia tidak kuasa menahan bulir bening yang terus meronta."Meli ... Bangun sayang! Jangan tinggalkan aku sendirian."Aryo terus berusaha membangun Meli. Namun, tidak membuahkan hasil. Akhirnya dia pasrah dengan keadaan yang ada.Santi pergi masuk ke dalam rumah."Santi! Aku mohon tolong Meli demi aku. Jangan biarkan aku hidup menderita."Santi tidak ada sama sekali menghiraukan apa yang dikatakan Aryo. Langkah demi langka
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 30: Aryo Berniat Menjual MeliAryo menunduk dan menutup matanya sekejap. Rasa sesal kini hadir di dalam hatinya."Ya Allah! Betapa naif-nya aku selama ini. Aku berjanji akan taubat dan memperbaiki diriku. Aku tidak mau kehilangan Santi juga Meli," ucapnya spontan.Santi menatap wajah Aryo. Ia tepuk tangan mendengar ucapan mantan suaminya."Aku yakin kamu menyesal ketika sedang tertimpa musibah. Kalau kamu lagi bahagia lupa pada diriku bahkan kepada sang pencipta. Aryo ... Aryo ... Kamu tidak tahu siapa pemilik perusahaan tempat kamu mengais rezeki untuk memberikan nafkah kepadaku juga Dhea. Kalau aku jahat, bisa kujebloskan kamu ke dalam balik jeruji seumur hidupmu.""Ka-kalau boleh tahu emangnya siapa pemilik perusahaan tempat aku bekerja?" tanya Aryo pelan.Santi melangkah menuju teras rumah. Ia duduk di kursi anyam terbuat dari rotan. Setelah ia merasa te
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 30: Aryo Berniat Menjual Meli"Nggak usah mengancam segala mau hidup bebas atau tidak. Emangnya kamu siapa? Terus aku salah apa kepada dirimu? Dasar laki-laki perebut istri orang," ucap Aryo.Satu pukulan mendarat di paha Dion. Aryo sudah tidak bisa mengontrol emosinya."Bagus ... Kamu kira bakalan menang setelah memberikan satu pukulan ke pahaku. Baik kalau kamu ingin membuktikan kalau aku ini siapa."Dion merogoh ponselnya di saku celananya. Dia mengotak atik gawainya lalu menghubungi seseorang. Tidak beberapa lama, suara dering terdengar jelas dari ponsel milik Dion."Halo! Assalamualaikum, bagaimana, Pak?" ucap seseorang.Terdengar jelas suara pria setelah sambungan telepon terhubung."Silahkan datang kemari dan jangan lupa bawa pesananku. Orangnya sudah ada di depanku. Segera meluncur kemari agar dia tidak pergi lari."Aryo heran apa maksud semua yang dilakuk
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 30: Aryo Berniat Menjual MeliMeli masih saja terlentang di pinggir jalan depan pagar Santi. Tidak ada satu orang yang peduli sama sekali kepadanya. Mungkin sudah nasibnya seperti itu."Silahkan duduk!" ucap Santi.Santi menyodorkan kursi kepada Rafli."Terima kasih, Bu."Semua sudah duduk melingkar. Pertemuan ini seperti meeting di salah satu perusahaan ternama."Silahkan baca terlebih dahulu semua transaksi yang pernah kamu lakukan ketika masih aktif bekerja di PT. Gelora Jaya Makmur," ucap Dion.Rafli memberikan map file kepada Aryo. Wajah Aryo seperti tidak menerima atas tuduhan itu."Biasa saja wajahnya! Kamu bakalan tidak bisa bisa berkutik kalau sudah melihat berkas yang sudah kamu pegang," balas Dion.Perlahan Aryo memb
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu Bram"Ide apa? Aku tidak mau kalau kamu ...."Meli menjeda ucapannya. Gerak-gerik Aryo sangat mencurigakan, sehingga Meli menaruh curiga kepada Aryo. Wajar saja dia waspada. Meli mencium aroma tidak enak."Pokoknya kamu tenang saja, sayang. Kamu harus menurut sama aku."Aryo menarik lengan Meli melanjutkan perjalanan menuju rumah kawan Aryo pertama kali dia datang ke kota ini."Kalau kamu sempat macam-macam, aku tidak akan memaafkan dirimu."Meli mengancam Aryo. Dia yakin Aryo pasti berbuat nekat kepada dirinya.'Kenapa Meli menuduh aku macam-macam?' tanya Aryo dalam hati.Aryo menepis rasa itu. Dia fokus pada misinya bagaimana caranya agar berhasil."Mas! Aku laper!" ucap Meli.Tiba-tiba, perut Meli terasa keroncongan. Matahari sudah semakin naik ke atas membuat suasana semakin panas."Aku juga lapar sayang. Cuma kita ng
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 31: Aryo Ketemu BramMeli asal ngomong dan dia nggak tahu kalau Bram itu korban pemerasan harta. Biang keroknya adalah Ayu."Ayu ... Seperti nggak asing nama itu."Suara klakson mobil dan motor sangat kuat memekakkan telinga. Lampu merah sudah berubah menjadi hijau itu sebabnya kendaraan yang di belakang motor Bram pada menekan klaksonnya.Bram melajukan motornya mencari tempat parkir. Padat saat memutar ke arah timur, Bram melihat Aryo mengamen juga."Aryo!" ucap Bram.Bram semakin percaya kalau itu Aryo. Dia mulai pikiran negatif kepada Meli."Syukur lah! Akhirnya lampu hijau. Aku harus pergi dari sini. Nggak mau lagi ketemu sama pria bangsat itu."Meli beranjak dari tempat dia mengamen. Dia berjalan menghampiri Aryo."Sial! Baru saja aku semangat mengamen sudah dapat cobaan seperti ini."Meli mendengus kesal. Ternyata mengamen tidak