Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 36: Bukan Mimpi Rupanya
"Apa yang membuat kamu berubah drastis seperti ini, Meli! Coba kamu pikirkan dengan matang. Kalau kamu memang tega dan sanggup meninggalkan aku dalam keadaan sakit. Kamu pasti mendapat karma esok kelak. Ingat dan camkan itu," berang Aryo.
Aryo merasa terzolimi, dia tidak tahan menahan tulang kakinya patah. Meli berpaling darinya bahkan istrinya itu tidak segan-segan mencari pria yang jauh lebih tajir ketimbang dirinya.
"Kamu jahat Meli! Sungguh tak kusangka dikau begitu kejam!" sungut Aryo.
Meli tidak peduli. Dia pergi berlalu begitu saja. Namun, pada saat dia berada di pintu kamar. Dia lupa kalau tasnya ketinggalan di lantai.
"Coba kamu pikirkan lagi dengan matang, Meli!"
Meli mengambil tasnya di atas lantai.
"Oh iya, perlu kamu ingat. Silahkan urus dan cari sendiri biaya operasimu. Aku sudah tidak peduli. Mulai besok, aku mau mengg
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 36: Bukan Mimpi RupanyaPerawat masih fokus memompa alat mendeteksi detak jantung Aryo. Setelah selesai, dia menjelaskan masjid dari pertanyaannya."Maksudnya begini, Pak! Apakah kaki kanannya masih terasa ngilu? Atau rasa sakit ketika digerakkan.""Oh, maksudnya itu toh Mas. Kalau pagi ini belum ada kugerakkan. Kemaren malam, tidak sengaja kugerakkan. Sangat sakit dan ...."Aryo terdiam seketika. Rasa ngilu dan sakit tidak bisa dia ceritakan. Wajahnya pucat pasi mengingat mimpinya kemaren malam."Bagaimana kalau kita ronsen kembali? Agar kita tahu sejauh mana perkembangannya. Dokter berpesan, kalau tulang yang patah untuk usia bapak. Sangat sulit sembuh seperti semula. Maka dari itu, kita harus cepat mengambil tindakan agar Pak Aryo cepat pulih kembali.""Berapa lagi uang yang harus dikeluarkan, Mas?" tanya Aryo.Meli hanya diam dan menyimak
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena JebakFlashback onMeli berjalan masuk kembali ke dalam rumah sakit. Dia mengurungkan niatnya pergi ke rumah Santi. Meli berjalan dengan tatapan kosong dan pikiran nanar. Hatinya nelangsa. Dia tidak menyangka kalau hidupnya bisa seperti ini."Astagfirullah!"Ucap pria gagah dan perkasa. Dia menatap Meli dengan tatapan tajam."Maaf, aku nggak sengaja."Meli menunduk malu. Dia tidak berani melihat kedua bola mata pria itu. Bungkusannya dia ambil dengan grogi."Kamu kenapa menunduk? Lihat dong wajah lawan bicaramu!" ucap pria itu.Pria itu mengangkat dagu Meli. Namun, Meli menepis tangan pria itu."Maaf kalau aku sudah lancang. Oh iya, perkenalkan namaku Adrian."Adrian mengulurkan tangannya, tapi Mi tidak membalas salaman dari Adrian. Adrian merogoh dompetnya di saku celana belakang."Ini kartu namaku! Jika suatu saat kamu butuh b
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak"Oh Tuhan! Ini rumah apa istana?" ucap Meli.Meli terkejut melihat bangunan yang menjulang tinggi mencakar langit."Aku harus bisa masuk ke dalam dan menjumpai Adrian."Meli melangkah perlahan mendekati pagar rumah. Dia menekan bel rumah. Matahari mulai menyengat kulit. Angin sepoi berhembus menyapa kulit."Cari siapa?"Meli kaget mendengar suara satpam yang kuat. Mulutnya tidak henti kumat kamit mengucap istighfar."Pa-pak Adrian ada?" tanya Meli takut.Satpam melihat Meli dari ujung kaki sampai ujung rambut."Kenapa kamu bisa tahu nama beliau? Terus ada urusan apa? Sudah buat janji apa belum?""Belum sih. Cuma, beliau sudah kasih izin datang ke alamat yang tertera di kartu nama itu."Pak satpam heran kenapa wanita ini bisa dapat kartu nama itu."Pak A
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak"Pasti gara-gara Mas Aryo. Dia nggak merestui aku pergi menemui pria tajir ini. Lihat saja nanti, kalau aku ketemu kamu. Wajahmu akan kucabik-cabik!"Meli terus meracau tiada henti sambil berjalan menyusuri jalan komplek itu."Andai saja rumahku dan tabunganku tidak ludes begitu saja. Mungkin aku tidak seperti ini luntang lantung tidak jelas."Rasa haus kini hadir dalam dirinya. Uang ditangannya hanya cukup sekali jalan. Mau tidak mau, dia harus terus berjalan kaki sambil berpikir.Tanpa sadar, Meli hampir saja ditabrak mobil."Ti-tidak ....!" teriak Meli dengan suara kencang.Untung saja mobil itu aman terkendali dan tidak menabrak Meli.Meli masih saja menutup mata, napasnya ngos-ngosan.'Dia wanita yang hari itu di rumah sakit bukan?' tanya Adrian dalam hati.Adrian menatap ke arah Meli. Setelah semua aman, d
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena JebakAdrian mulai berpikir rencana apa yang harus dia lakukan untuk menjebak perempuan badut itu. Dia sebut badut karena penampilan Meli mirip badut di pasar malam."Kalau ada perlu, silahkan datang ke alamat yang tertera di kartu nama itu. Jelas ada perlu lah, makanya aku datang menjumpai bapak."'Wah! Kebetulan sekali. Aku harus menggunakan kesempatan ini.'Aryo memicingkan matanya ke arah Meli. Namun, Meli buang muka. Perasaan tidak enak muncul di benaknya."Katakan kamu perlu apa sehingga menjumpai aku kemari," ujar Adrian.Mobil Adrian parkir di sembarang tempat. Sehingga mengganggu pengguna jalan yang lain."Kalau parkir jangan di tengah jalan, Pak!" teriak pria yang mengemudi mobil pick up.Adrian lupa daratan kalau mobil miliknya asal parkir. Dia berjalan menuju mobilnya. Dia memarkirkan mobil miliknya ke tepi jalan.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 37: Kena Jebak'Lama sekali tua bangka ini mengatakannya,' sungut Meli dalam hati."Apa syaratnya, Pak?" tanya Meli memberanikan diri."Kamu harus mau ku jual kepada hidung belang," jawab Adrian.Meli terkejut mendengar jawaban Adrian. Dia tidak menyangka kalau pria yang dia manfaatkan ternyata licik juga."Sudah gila kamu, Pak. Walaupun aku butuh uang dan kondisi seperti ini. Kalau itu syaratnya aku tidak mau. Cari saja wanita lain, Pak!" seru Meli."Nggak usah kamu jual mahal. Kamu itu perempuan perebut laki orang. Kamu kira aku tidak tahu."Kedua bola mata Meli mau keluar dari sarangnya. Dia heran dan curiga kenapa pria yang di depannya ini bisa mengetahui latar belakangnya."Dari mana kamu tahu? Apakah kamu sudah mengenal diriku sebelumnya?""Nggak! Aku cuma sering baca berita tentang gosip pelakor di salah satu akun media sosial."
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 38: Perut MulesAdrian pergi melangkah menuju mobil. Dia memiliki ide nakal. Dia yakin, idenya tidak akan meleset."Cih! Tidak semua wanita mau dan rela mengorbankan mahkotanya demi uang," racau Meli.Meli pergi melangkah melanjutkan perjalanannya. Dia kira apa yang diinginkan semudah membalikkan telapak tangan. Ternyata semua hanya impian belaka yang membuat dirinya lupa daratan, bahkan mengeluarkan kata yang tidak pantas dan layak dia lontar kan kepada Aryo."Argh!"Meli berteriak kencang sambil mengacak-acak rambutnya. Dia sudah bingung pulang. Uangnya tidak ada sama sekali untuk membayar ongkos. Jangankan uang buat ongkos, beli mineral water bentuk cup saja tidak ada. Padahal, tenggorokannya sudah mulai kering.Tidak ada satu orang pun yang melintas. Meli berharap ada mukjizat yang turun dari langit. Namun, harapannya hanya penyemangat dala
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 38: Perut Mules"Besok-besok aku mengamen saja. Sebelum benar-benar mendapat pria tajir."Meli duduk di pinggir jalan raya tepatnya di bawah lampu merah. Otaknya masih berpikir keras untuk mendapat mangsa pria tajir. Lampu hijau telah usai, kini dia berdiri dan langsung menghampiri mobil yang sudah berhenti di belakang garis."Tolong kasihani aku, Pak. Sudah satu hari aku tidak makan. Anakku sedang di rawat di rumah sakit."Kali ini Meli berkata lain. Dia tidak mau menggunakan satu jurus saja. Dia pindah dari mobil yang satu ke mobil yang lain. Dia tidak putus asa untuk mendapat pundi-pundi receh.Kali ini, Meli tidak mendapatkan apa-apa. Rasa lelah dan letih kini hadir menyapa dirinya."Makan saja dulu aku. Mumpung lampu merah lagi. Kalau rezeki nggak kemana."Meli pergi melangkah mencari rumah makan Padang. Dia berharap uang yang berwarna biru itu tidak h