Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal
Part 43: Arya Berkata Jujur
Arya segan ingin berkata jujur. Soalnya dia sudah menumpang di rumah Dion. Masa dia menumpang makan.
"Tapi kenapa? Segan karena nggak ada uang?"
Wajah Arya memerah akibat menahan malu yang tiada tara. Namun, dia terpaksa menahan malu daripada menahan lapar.
"Iya," jawab Arya dengan nada pelan.
"Dasar pria pemalu. Anggap saja aku ini saudaramu. Aku juga hidup sebatang kara. Jadi, harus bisa bergaul dan mengambil hati seseorang. Pokoknya kamu tenang saja. Selagi masih ada aku, hidupmu tidak akan terlantar."
Dion mulai berpikir bagaimana caranya agar Arya menjadi tumbalnya.
"Sudah cepat cuci muka! Aku keluar sebentar membeli sarapan."
"Ba-baik," jawab Arya.
Arya beranja
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur "Pengen sekolah, tapi biayanya nggak ada. Terus tas dan semua buku tinggal di rumah." Dion mempunyai ide. "Aku ada ide," ucap Dion. "Apa itu?" balas Arya. Dion duduk di samping Arya sambil menepuk pundak Arya. "Bagaimana kalau kamu pulang ke rumah sebentar mengambil buku, tas dan perlengkapan sekolah." "Aku sudah malas kembali ke rumah," ucap Arya memotong perkataan Dion. Dion berusaha membujuk Arya agar mau ke rumahnya. Dia punya niat busuk makanya bekerja keras membujuk Arya. "Mengalah demi menang nggak apa-apa." Akhirnya Arya memutuskan kembali ke rumahnya mengambil baju dan peralatan lainnya. Tidak perlu buang-buang waktu, Arya dan Dion sudah bersiap-siap pergi ke rumah Arya dengan mengendarai sepeda motor yang dipinjam Dion punya kawannya. Hanya butuh dua puluh menit, sudah tiba di rumah Arya. "
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu Menyesal Part 43: Arya Berkata Jujur Humairah pergi menuju kamarnya. Tidak berapa lama, dia datang membawa seikat uang berwarna merah. "Ambil ini, Nak! Aku harap dengan bekal ini kamu bisa bertahan hidup." "Aku nggak butuh uangmu, Bu! Ambil saja." Arya melangkah pergi keluar dari rumah tanpa melihat sama sekali ke belakang. Sementara Dion sangat tergiur dengan uang itu. Setelah Arya sudah berada di teras rumah. Dion berkata. "Biar aku saja yang mengambil uang ini, Bu." "Terima kasih, Nak! Oh iya, tolong sampaikan surat ini kepada Arya. Kalau ayahnya bekerja di ibu kota. Ini alamat dan nomor telponnya." Dion merasa mendapat durian runtuh. 'Yes ... Yes ... Kamu kira aku bakalan mau mengasih tahu kepada Arya. Jangan harap.' Dion pergi mengejar Arya keluar.
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 43: Arya Berkata Jujur"Apa maksud kamu, aku juga hanya mengambil keuntungan? Keuntungan mana yang kamu maksud? Aku saja baru bersua dengan kamu kedua kali ini," balas Arya.Santi baru sadar kalau dia salah sebut nama."Ma-maksud aku Aryo, bukan Arya. Maaf kalau aku salah sebut nama.""Mbak Santi, aku mohon maafkan aku. Aku tidak mau kehilangan kamu."Arya dan Santi heran dengan perkataan Dion."Maksud kamu apa?!" tanya Arya.Dadanya bergemuruh, tidak tahu alasannya kenapa dia bisa darahnya mendidih."Aku tidak mau kehilangan Mbak Santi. Sejak pertemuan pertama, aku sudah jatuh cinta sama kamu, Mbak."Dion terus terang mengungkapkan perasaannya kepada Santi. Arya hilang kendali sehingga satu pukulan melayang di punggung Arya. Dia teringat seketika pada saat dirinya dihajar massa."Kamu wajar mendapat perlakua
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Beri aku waktu untuk menjawab pertanyaan kamu, Mas!"Arya diam. Dia berharap ingin sekali memiliki Santi. Selain dia ingin menunaikan ibadah, dia juga ingin menepati amanah ayahnya yang sudah lama tidak ada kabar."Apakah aku boleh menemani kamu untuk menyelesaikan semua masalahmu?" tanya Arya.Santi bergeming dan menatap ke arah taman. Ia laksana makan buah simalakama. Jika dimakan, mati ayah. Jika tidak dimakan mati ibu. Jika ia menyetujuinya, takut menimbulkan fitnah. Jika tidak, ia takut kalau Dion berbuat sesuatu kepada dirinya."Bagaimana?" tanya Arya kembali.Arya sudah tidak sabar menunggu jawaban Santi. Namun, Santi masih enggan buka suara. Matanya di pejamkan sekejap lalu ia buka kembali."Boleh! Tapi ada satu syarat.""Se-serius?!
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Habis dari mana?" tanya Arya.Arya melihat Dion datang dari ATM di sebrang jalan. Wajah Dion pucat pasi laksana mayat hidup."Bukan urusanmu! Oh iya, kenapa kamu bisa di sini?"Arya mengukir senyum tipis sambil menghela napas. Pandangannya dia arahkan ke pintu kantor."Aku datang kemari menemani calon istriku untuk menyelesaikan semua masalah keuangan yang sudah dibobol abis sama seseorang yang tidak bertanggungjawab."Dion memasang sorot mata tajam. Dia heran kenapa Arya bisa mengetahui semua rahasia busuknya. Kedua bola matanya hampir saja mau keluar dari sarangnya.'Sial! Berarti Santi sudah mem-blokir ATM-ku ini,' ucap Dion dalam hati."Kenapa pasang wajah pucat? Kaget kalau aku sudah mengetahui sifatmu yang busuk?"Arya mel
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 44: Sumber Dana Dibekukan"Jahat benar Dion!' ucap Arya dalam hati.Dadanya bergemuruh, darahnya mendidih seketika setelah mendengar perkataan ibunya. Dia mengepalkan tangannya lalu meninju lantai."Argh!" teriak Arya dengan nada tinggi.Arya bangkit dan tidak membuang-buang waktu. Dia berjalan dengan langkah cepat. Ketika kakinya sudah berada di gerbang pagar rumah. Kakinya terhenti dan berpikir sejenak.'Aku harus memakai motor butut milikku ke tempat Dion. Kalau tidak, bisa saja dia pergi tanpa sepengetahuanku ke ibu kota,' ucap Arya dalam hati.Arya masuk kembali ke dalam rumah dan mencari kunci motor miliknya.'Alhamdulillah untung saja masih di sini tempatnya. Aku khawatir motor ini dijual Aryo.'Arya pergi melangkah menuju garasi, dia
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 45: Pertama Kali Bersua"Uang apa? Kenapa kamu tiba-tiba minta uang?" tanya Dion.Dion pura-pura tidak tahu. Wajahnya berubah merah. Otaknya mulai berpikir alasan apa yang harus dia katakan kepada Arya."Nggak usah kamu pura-pura nggak tahu! Dari awal aku berjumpa dengan kamu sudah membuat diriku menderita."Arya mulai mengepalkan tangannya. Dia ingin sekali menghantam Dion."Apa maksudmu?! Dasar manusia tidak tahu di untung! Untung saja aku masih mau menampung dirimu menginap di sini. Kalau nggak kamu sudah menjadi gembel.""Gembel kamu bilang?! Dasar licik!"Arya terus menerus menghajar Dion membabi buta. Amarahnya sudah tidak bisa dia kontrol. Arya tidak kasihan kepada Dion."Cukup ... Hentikan!" ucap Dion lirih.Arya
Kubuat Kamu Dan Selingkuhanmu MenyesalPart 45: Pertama Kali BersuaDion mengambil selembar uang kertas berwarna biru dari dalam dompetnya."Lima belas ribu," jawab pemilik warung."Beli, Bu," ucap Dion.Walaupun Dion jahat, dia masih paham sedikit hukum jual beli."Iya, Pak. Terima kasih banyak."Pemilik warung mengembalikan uang Dion.Dion melangkah menuju rumah Santi. Tidak butuh waktu lama, dia sampai di depan pagar. Dion memijit tombol bel sambil menunggu dia merapikan rambutnya."Kamu siapa? Kami tidak memberi sumbangan kepada siapa pun!" ucap satpam dengan jutek.Dion melihat penampilannya mulai dari bawah sampai ke atas.'Gila! Dikiranya aku ini pengemis,' rutuk Dion dalam hati."Pergi sana! Jangan kembali ke sini!" hardik satpam.Dion tidak menyangka kalau satpam mengusir dirinya dengan kasar."Kenapa kamu masih diam? Pergi dari sini!"Satpam mendoron