Share

Part 49D

"Sudah dua bulan. Meli divonis dokter kanker rahim. Penyakit yang dia derita sudah tidak bisa diobati lagi."

"Lebih bagus dia mati sekarang juga, daripada hidup. Kehadirannya ke muka bumi ini selalu meresahkan!" sentak Santi.

Aryo tidak terima perkataan Santi kepada Meli.

"Lebih bagus kamu diam, Santi! Walau bagaimanapun, Meli itu manusia. Dia itu istriku, dengan kata lain Meli itu madu kamu."

Darah Santi mendidih mendengar ucapan Aryo. Dia sudah tidak sabar lagi menghadapi Aryo, Meli dan Mak Yeni.

"Dasar suami tidak bertanggungjawab! Kamu itu pria tidak berguna!"

Santi memukul kepala Aryo dengan tangannya, Aryo kewalahan. Tidak tahu kenapa, Aryo lemah kali ini dan tidak bisa berkutik.

"Lepaskan, Santi! Kamu itu jangan bodoh!"

Aryo meronta dan terus berusaha menghindar dari terkaman Santi.

Arya hanya melihat adegan yang terjadi di depan mata kepalanya. Sementara Dion sudah pergi lari membawa kabur benda berharga yang bis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status