Share

sharing

Mama sudah bersih dan wangi setelah aku bantu untuk mandikan. Awalnya memang menolak Tapi lama-kelamaan Mama terbiasa dengan kedatanganku. Beliau tidak lagi membuang muka dan bahkan kini sudah mau disuapi olehku. Meskipun ketika anak-anaknya pulang dia berubah menjadi sosok yang benci. Yang hanya ingin anak-anaknya peduli kepada beliau.

"Tadi Mama mau makan nggak?" Tanya bang Asraf saat aku menyambutnya pulang di depan pintu.

"Makan," jawabku. "Mau mandi dulu atau mau ke ruangan mama?"

"Mandi dulu lah, ada Papa dan Fildan kok."

Aku mengangguk. Mengekor langkah bang Ashraf yang lebih dulu masuk ke dalam kamar. Altaf yang ada di gendongan pun sudah tertidur Saat bang Asraf pulang dan aku membaringkannya dengan pelan agar tidak terbangun.

"Enak banget ya jadi bayi. Habis nen, bobo," kekeh Bang Altaf yang sedang melepas pakaiannya.

"Abang pengen jadi bayi?"

"Pengin dong." Bang Ashraf mendekat padaku, lalu meraih pinggangku. Memulai hal manis dengan apa yang biasanya suami istri lakukan.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status