Share

Bab 92

Bab 92 

Ruangan di resto tidak terlalu ramai pengunjung. Ditambah dengan jam istirahat siang yang masih begitu panjang, membuat Arza bisa lebih banyak menghabiskan waktu untukmengobrol bersama Georga siang itu.

     

"Pak, maaf jika perkataanku lancang dan kurang berkenan." tutur arza.

George meneguk minuman beraroma jeruk yang terhidang di hadapannya.

     

"Tidak, Arza! Kau tidak lancang sama sekali."

     

Arza bisa bernafas lega. Setidaknya Arza tidak terlalu sungkan untuk bicara lebih lanjut.

   

"Aku juga senang bisa mengajakmu bicara. karena dalam pandanganku kau cukup bijak dalam hal ini." George menyambung ucapannya.

     

Ucapan George semakin meyakinkan hati Arza untuk berbicara panjang lebar. Arza merasa peluangnya untuk memprovokasi George sungguh terbuka lebar.

     

"Aku tidak bermaksud berlebihan. Ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status