Share

Dua Belas

"Aku mau menikah dengan Ningrum, Dek," ujar Mas Reno mantap.

"Kamu jahat, Mas!"

"Ini kemauan Ibu, aku tidak bisa menolaknya. Mas takut durhaka."

"Kamu jahat, Mas! Jahat!"

Aku membuka mata saat merasa ada yang menggoyang-goyangkan tubuh ini.

"Kamu nggak apa-apa, Dek?"

Aku mengerjapkan mata bekali-kali. Napasku terasa sesak, seperti habis berlari kencang. Jadi, ini hanya mimpi? Kenapa seperti nyata?

"Dek, mimpi buruk?"

"Ng--nggak, Mas."

Tidak mungkin aku bercerita tentang mimpi ini. Bisa-bisa Mas Reno menertawakanku. Astaga, kenapa seperti nyata?

Kepala ini menjadi pusing karena terbangun dari tidur. Kuminta Mas Reno mengambilkan minyak kayu putih. 

"Jangan banyak pikiran, Dek. Mas sudah mulai kerja. Besok Budhe Sri, Mas yang jemput."

"Aku nggak banyak pikiran, Kok."

"Itu buktinya sampe ke bawa mimpi. Bilang Mas jahat, memang mimpi apa, sih?"

Iyakah sampe terdengar aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wahyuni
Bagus budhe biar pada tau diri tu mertua dan adek iparnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status