Share

Bab 160

Adegan yang sama pun terulang. Aku ikut tersenyum melihat itu semua. Betapa kami telah menjadi satu keluarga yang hangat dan saling berterima kasih.

Ia bergegas membereskan isi meja. Aku pun telah selesai dengan dua keranjang pakaian yang telah berjejer rapi pada jemuran.

"Sarapan dulu, ini kerjakan nanti saja, oke?" ajakku, saat ia akan mengambil sabun untuk membersihkan piring dan beberapa perabotan yang lain.

Ia patuh lantas kami mulai menikmati sarapan, sambil berbincang ringan.

"Capek banget, ya?" tanyaku, sambil memeriksa kening dan lehernya dengan punggung tangan. Ia sendiri terlihat memijit pelipis.

"Udah butuh liburan kalau begini, nanti kita jalan ya, biar fresh lagi. Apalagi mereka berdua makin super-super aktif dan menggemaskan sekarang."

Wajahnya yang mulai sedikit membulat itu terlihat pucat. Entah sejak kapan, kenapa aku baru menyadari perubahan ini.

"Enggak Kak, cuma pus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status