Share

pov Lia dan Erlan

Pov Erlan.

Ibu menangis masuk kedalam kamar. Terduduk dalam posisi bersimpuh di tepian ranjang. Meletakkan kepalanya pada telapak tanganku. Matanya kian membesar, basah karena bulir bening tak juga berhenti keluar.

Apa yang terjadi padamu bu?

Ingin rasa hatiku bertanya. Namun berkali-kali kucoba, suaraku masih tak bisa keluar.

"Maafkan ibu ya lan" Nyaris tak terdengar. Suaranya bercampur tangis yang tertahan.

Berkali ia mengusap telapak tanganku, seperti mengungkapkan penyesalan terbesarnya akan satu hal.

"B...bb... bu..." Ucapku penuh perjuangan.

Hanya mengucap ujung awal sebuah kata saja, serasa urat-urat leherku menegang.

Ibu melihatku diam, sepertinya dia mendengar saat aku memanggilnya. "Kamu panggil ibu lan?" Wajahnya terkejut.

Aku mengangguk pelan. Kulihat ibu menutup mulutnya dengan kedua tangan. "Erlan, kau bisa bergerak?"

Aku kembali memganggukkan kepala. Meski aku sudah bisa bergerak, namun lidahku masih sulit untuk merangkai kata.

"Erlan...!" Ibu semakin tergugu. Memelukku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status