Share

Memang Sudah Putus Urat Malunya.

"Apa yang kau lakukan pada ibu May? Kenapa kau buat dia menangis? Kalau marah padaku, jangan lampiaskan pada ibu, dia tak tau apa-apa."

Baru pulang kerumah langsung marah. Apa memang begini sifat laki-laki, maunya menang sendiri.

"Seharusnya kau tanya pada ibumu, Mas. Kenapa dia menangis? Jadi kau tak perlu marah-marah lalu bertanya. Perasaan aku tak melakukan apapun, tapi pandai sekali ibu membuatmu percaya."

Aku memilih kembali fokus pada ponselku. Daripada melawan mas Darma, yang semakin tak terkendali.

"Lagian, buat apa ibu datang kalau kau tak di rumah? Kau harus tau, aku tak akan pergi. Sebelum semua uang ku kembali."

Aku menatap tajam mas Darma, dia terlihat salah tingkah. Dia pikir aku akan lupa berapa hutang keluarganya, kalau uangnya tak masalah tapi itu uangku.

"Sial, kenapa aku sebodoh itu?"

Aku memukuli kepala, membuat mas Darma langsung memegang tanganku. Dia pikir aku benar-benar pusing memikirkan hutang keluarganya.

"Tak perlu pegang-pegang. Pergi sana lebih baik mandi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Hamidah Zaini
suami isteri harus jujur
goodnovel comment avatar
Suriati Meriba Tatontohiang Budiman
mengapa vidio sdh tdk bisa dibuka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status