Share

59. Terharu

Ammar sudah siap ketika jarum jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Dengan jantung berdebar tak karuan, Ammar berusaha untuk tetap tampak rileks dan biasa saja. Ia juga sudah mulai membiasakan diri untuk berhati-hati ketika hendak berbicara, dengan siapapun. Takut jika ucapannya kembali melukai hati seseorang, terutama Ayudia.

Lisan memang memiliki kapasitas lebih besar untuk menyakiti hati seseorang. Bahkan karena lisan, seseorang bisa sampai terluka dan sulit untuk memaafkan. Kini Ammar menghindari berbicara tanpa dasar, ia akan mulai berpikir lebih dahulu saat akan mengungkapkan apapun.

Sebelumnya Ammar telah mengirimkan pesan lebih dahulu ke Ayudia agar ia menunggu di depan rumahnya. Dan benar saja saat Ammar sampai, Ayudia sudah bersiap dengan gamis hitam berpadu kerudung warna latte. Sungguh perpaduan yang sempurna untuk wajah Ayudia, Ammar menelan ludah kepayahan, ia gugup. Tapi mendadak fokusnya pecah saat mendapati Ayudia yang tiba-tiba berdiri dan mondar-mandir sambil meme
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status