Share

Bab 15

Gedebuk!

“Ampun! Ampun! T–tolong … lepaskan saya ….”

Menutupi wajahnya dengan topeng macan berwarna hitam pekat, Kardit Masiak yang duduk di atas kursi kebesarannya mengusap dagu, memindai sekilas sosok pria berusia empat puluhan yang tersungkur di lantai, setelah didorong keras.

Sekujur tubuh lelaki itu gemetar. Keringat dingin membasahi pakaian yang dikenakannya.

“Maaf, Ketua. Kami gagal menjalankan misi. Sebagai gantinya, kami membawa lelaki ini.”

Puk!

Kardit Masiak menepis kuat lengan kursi yang didudukinya. Ia bangkit dengan wajah merah padam.

“Pendekar Sabuk Maut, Pendekar Pedang Kilat. Ck! Nama besar kalian telah kehilangan pamor?”

“Ampun, Ketua. Kami mengaku salah. Kami terlalu meremehkan lawan.” Lelaki yang berjuluk Pendekar Pedang Kilat menunduk takzim dengan tangan menyatu di depan dada.

Lirikan tajam dari balik topeng Kardit Masiak memaksa Pendekar Sabuk Maut untuk ikut bicara.

“Kali ini, yang menyewa rumah itu sepertinya bukan saudagar kaya, Ketua. Tidak ada barang berhar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status