Share

Tatapannya?

‘’Kamu beneran kan, Fan?’’ Dia mengangguk cepat.

Aku sungguh bahagia sekali, sahabatku sudah kembali seperti dulu lagi. Fani yang kukenal beberapa tahun nan lalu. Kalau begitu, aku harus beritahu bibi Sumi supaya beliau menyiapkan sesuatu atau masakan untuk sahabatku ini. Apalagi dia tak pernah ke rumahku ini. Dulu, dia hanya sering ke rumah lamaku, rumah yang kami tempati dulu bersama papa dan mamaku sebelum beliau meninggal dunia.

Aku bergegas merogoh tas.

‘’Sebentar ya, Fan.’’

Aku langsung memencet nomor kontak si bibi.

Berdering..

‘’Assalamua’laikum, Bi.’’

‘’Bi, aku sebentar lagi mau otewe pulang ke rumah. Bibi siapkan masakan yang enak ya. Aku bawa sahabatku nih, yang sering aku ceritain ke Bibi itu,’’ kataku sambil merangkul pinggang Fani lalu tersenyum menatapnya.

‘’Ihh, jangan repot-repotlah, Nel.’’ Aku meletakkan jari telunjuk di bibirku. Pertanda aku menyuruh Fani untuk diam.

‘’Bibi ingat kan?’’

‘’Alhamdulillah kalo gitu, Bi. Tapi, nggak usah buru-buru menyiapkannya ya, Bi.’
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status