Share

102. Kesepian

Satu minggu berlalu. Bude Tantri terdiam mengamati ponakan tersayang sibuk melakukan bisnis baru untuk menghilangkan kesedihan hati. Amirah lebih sering melamun sendirian meratapi nasib namun tidak pernah mencurahkan perasaan padanya lagi.

"Nduk, sarapan dulu sebelum kamu berangkat," pintanya sambil mengetuk pintu kamar tamu di suatu pagi.

Jawaban Amirah terdengar lantang dari dalam. "Inggih Bude, kami segera keluar setelah selesai berpakaian."

Dibantu putri bungsu Ayu, sang pemilik rumah menyiapkan makan pagi bagi mereka. Kadangkala Guntur ikut sarapan kemudian pergi ke kantor dengan Amirah. Tapi sudah seminggu ini kehidupan keluarga mereka jauh berubah dan berbeda.

"Ra-aa ... " teriak Ayu dari ruang makan. "Buruan dong, kami lapar 'nih!"

"Ishhh Nduk, jangan begitu," sela Bude Tantri. "Amirah 'kan harus melayani Bagas dulu sebelum pergi kerja."

Bibir Ayu langsung merengut mendengar pembelaan ibunya. "Kenapa 'sih dia tak mau menikahi Kaivan, hidup kita 'kan lebih mudah 'ga perlu jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Winda Sari
lanjuut doong,,,kapan bersatunya cinta Ivan & Amirah thoor...lama banget sudah gak sabar,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status