Share

105. Semua Pria Sama

Usai menemani Bagas tidur di kamar, Amirah berjalan pelan keluar untuk menemui Bude Tantri. Ketika makan malam tadi tak sempat berbicara sesuatu. Kini kesempatan terakhir ketika putranya sudah terlelap dan bebas menanyakan perihal telepon yang membuatnya seharian gundah gulana.

"Nduk, kok belum tidur?" tegur Bude Tantri sambil membersihkan meja makan lalu mengajak duduk bersama. "Aku lihat wajahmu cemberut terus, memangnya ada apa toh?"

"Uhmm ... Bude pernah menghubungi Opa Setiawan Nareswara?!" protes Amirah tak sengaja.

"Ga 'Ra, ga pernah sama sekalipun malah aku tak menyimpan nomor telepon atau alamat kakekmu itu," jelas Bude Tantri jujur. "Kenapa tiba-tiba kamu membahas tentang mertua adikku?"

Tangan Amirah terlipat di atas meja. Wajah tirus berpaling dari kakak ibunya. "Entahlah mengapa siang tadi Opa Nareswara menelepon meminta untuk tinggal bersamanya."

Tersentak istri Pakde Bambang mendengar cerita ponakan. "Darimana dia tahu kau berada di Yogya, padahal kita tidak pernah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Estu
lanjuut thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status