Share

79. Rahasia Kaivan

Amirah sengaja tak dibangunkan begitupun Melani ketika Kaivan dan Aabid kembali pulang tanpa hasil. Dua wajah lelah penuh kekhawatiran mengingat Bagaskara masih terlalu kecil untuk berpisah dari ibunya.

Mereka menunggu di ruang tamu dijamu oleh Bi Minah yang menyeduhkan dua cangkir kopi panas dan kue-kue kecil di atas meja. "Silakan Tuan Kaivan dan Tuan Aabid, maaf Nyonya Amirah masih tertidur di kamar."

"Biarkan mereka istirahat, kasihan Melani juga sedang hamil kelelahan harus menemani sahabat di suasana seperti ini," sergah Kaivan sambil menunggu matahari terbit untuk melanjutkan pencarian dengan adik ipar.

Kepala Aabid disandarkan di sofa, punggungnya terasa lelah namun pikiran menerawang kemana-mana. Dan baru tersadar kakak sulung belum memberi tahu posisi terakhir setelah melacak apartemen Jeany.

Brengsek! Ditekan nomor panggilan Alagar cepat-cepat. Sesaat gawai dijawab di ujung sana terdengar deru bising membuatnya curiga tetapi berusaha tenang tak ingin membangunkan pemili
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status