Share

88. Memutuskan Pertunangan

Kaivan mengusap kening Bagaskara lalu mengecup lembut bagaikan putranya sendiri. Kebahagiaan begitu indah akhirnya bocah berusia lima tahun ditemukan baik-baik saja. Di sepanjang perjalanan pulang tertidur pulas dipelukan ibunya merasakan kehangatan dan kenyamanan luar biasa.

Saat tiba di rumah warisan Eyang Bisma Nareswara diambil alih Kaivan menggendong sampai ke kamar tidur lalu menyelimutinya. Sambil beranjak keluar kamar dia pun bertanya ke Amirah yang mengikuti di belakang. "Kenapa 'sih kamu ga tinggal di rumahku saja supaya lebih aman daripada di sini?"

"Ga-lah Mas, kita 'kan belum suami istri nanti menimbulkan banyak fitnah sebelum hari pernikahan tiba," elak Amirah. "Aku memilih di rumah menemani Bagas biar traumanya hilang dulu."

"Iya sayang, 'ga usah kerja tapi aku sering datang menengok, bila perlu ku kirim orang menjaga rumah ini," ucap Kaivan sambil merangkul bahu calon istri. "Ra, apa sebaiknya malam ini aku yang menemani kamu, tidur di sofa 'ga masalah yang penting
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status