Share

93. Pena Telah Diangkat

"Gimana 'Ran, kamu sudah berhasil menghubungi Amirah?" desak Kaivan tak sabar.

Suara adiknya tercekat menyampaikan hasil perbincangan dengan calon istrinya. Perjalanan menuju ke negeri tetangga terasa lama. Urusan antara mantan kekasih dituntaskan sebelum mengejar Amirah dan Bagaskara. Jalang Monica terus mengincar mereka jika tak mampu disingkirkan secepatnya.

"Maafkan aku, Mas Ivan," sesal Khirani dalam-dalam. "Mba Amirah kekeuh membatalkan pernikahan kalian."

"Sial!" dengus Kaivan marah. "Kamu tahu posisi mereka berada di mana sekarang?"

"Ga Mas, kami cuma bicara sebentar, kedengaran seperti suara deburan ombak dan angin 'sih," duga Khirani. "Apa mereka sedang berlibur ke Bali 'kan Mas Ivan tinggal menyusul saja ke sana?!"

Andai semudah itu.

Kaivan yakin Amirah melarikan diri sejauh-jauhnya tanpa ingin ditemui sama sekali. Tiada kesempatan untuk menjelaskan maupun meminta maaf atas kesalahan yang bukan diperbuat dirinya. Nasi telah menjadi bubur. Mahligai cinta dan pernikahan baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status