Share

100. Kehilangan Segalanya

Dering gawai berkali-kali terdengar menghalau pikiran Kaivan. Sialan! Dengusnya sebal. Adik ipar di Jakarta menghubungi di saat mereka sedang bergumul di sebuah hotel. Terpaksa menghentikan sejenak membiarkan Amirah lari dan tak sempat mengejarnya ke depan pintu.

"Ya 'Bid, ada apa?"

"Mas Ivan, gimana tawaran kemarin jadi apa 'ga?"

"Berisik kau 'Bid, beli saja tapi berikan uangnya setengah dulu karena aku harus menghukum wanita itu!"

Tertegun sejenak Aabid Barak Hakim mendengar jawaban kakak ipar. "Loh 'kok begitu Mas, bukankah nilainya sepadan sebaiknya diserahkan seluruhnya karena dia butuh uang cepat."

"Aku masih punya urusan yang belum selesai dengannya, lebih baik kau tidak usah ikut campur antara kami berdua selain mengirimkan uang itu, paham?!" bentak Kaivan.

"Okay, okay ... "

Aabid merasakan hati pria itu sedang tertekan. Wanita itu memang sulit dilumpuhkan siapapun. Harga dirinya tinggi walau sering disakiti dan dilukai berkali-kali.

Klik. Gawai pun dimatikan.

Arif Kaivan Maha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status